Gencatan Senjata Bubar! Israel Bom Gaza Lagi, Puluhan Orang Tewas
Jakarta, CNBC Indonesia - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali terancam. Serangan udara Israel pada Rabu (19/11/2025) waktu setempat telah menewaskan 27 warga Gaza, menjadi salah satu serangan paling mematikan sejak jeda kekerasan diberlakukan bulan lalu.
Melansir AFP, badan pertahanan sipil wilayah tersebut menyebut 14 orang tewas di Kota Gaza dan 13 di Khan Yunis. Rumah sakit yang mengurusi jasad mereka telah mengkonfirmasi angka tersebut.
Militer Israel menyatakan serangan itu merupakan respons terhadap tembakan militan Hamas di selatan Gaza yang disebut "melanggar perjanjian gencatan senjata". Namun Hamas membantah dan menyebut serangan itu sebagai "eskalasi berbahaya" yang mengancam keberlanjutan gencatan senjata.
"Kami baru dua hari kembali ke rumah yang hancur. Pemboman dan kematian dimulai lagi. Mereka bahkan tidak memberi kami kesempatan bernapas," kata Ashraf Abu Sultan (50), warga Kota Gaza, menggambarkan situasi yang kembali mencekam.
Warga lainnya, Nivine Ahmed, mengatakan serangan itu terjadi dalam hitungan detik. "Kami mendengar ledakan dan melihat asap. Orang-orang berlarian, ambulans meraung. Lain kali rudal itu bisa saja menimpa kami," ujarnya.
Gencatan senjata yang dimulai 10 Oktober difasilitasi Amerika Serikat dan mencakup kesepakatan pemulangan 48 sandera terakhir. Namun fase kedua rencana perdamaian Presiden AS Donald Trump belum disepakati, termasuk soal pelucutan senjata Hamas, pembentukan otoritas transisi, dan pengerahan pasukan internasional.
Dewan Keamanan PBB pada Senin mendukung rancangan resolusi AS tersebut, tetapi Hamas menolaknya karena dianggap tidak memenuhi "tuntutan politik dan kemanusiaan" Palestina.
Sejak gencatan senjata berjalan, Israel tetap melancarkan sejumlah serangan terhadap target yang diklaim sebagai posisi Hamas, menewaskan lebih dari 280 warga Palestina. Konflik yang dipicu serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.221 orang di Israel, telah menyebabkan sedikitnya 69.513 korban jiwa di Gaza, menurut angka Kementerian Kesehatan yang dianggap kredibel oleh PBB.
Ketegangan juga meluas hingga Lebanon, di mana Israel menyerang fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah pada Rabu. Serangan itu terjadi sehari setelah 13 orang tewas dalam serangan terhadap kamp pengungsi Palestina, insiden paling mematikan di Lebanon sejak gencatan senjata hampir setahun lalu.
Di Suriah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi pasukan di zona penyangga dan menyebut kehadiran mereka "sangat penting" bagi keamanan nasional. Damaskus mengecam kunjungan itu sebagai "pelanggaran serius terhadap kedaulatan Suriah".
(tfa/tfa)[Gambas:Video CNBC]