Trump Temui PM Qatar Usai Serangan Israel Di Doha, Ini yang Dibahas

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
13 September 2025 21:00
Presiden AS Donald Trump disambut oleh Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan saat tiba di Bandara Internasional Abu Dhabi, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 15 Mei 2025. REUTERS/Brian Snyder
Foto: REUTERS/Brian Snyder

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump mengadakan makan malam dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani di New York, Jumat (12/9/2025), beberapa hari setelah Israel menyerang pemimpin Hamas di Doha.

Trump dan al Thani bertemu didampingi utusan khusus AS Steve Witkoff.

"Makan malam yang luar biasa bersama POTUS. Baru saja berakhir," kata Wakil Kepala Misi Qatar Hamah Al-Muftah, mengutip Reuters, Sabtu (13/9/2025).

Gedung Putih juga mengonfirmasi makan malam itu telah berlangsung, tetapi tidak memberikan detail lebih lanjut.

Sesi itu berlangsung usai al-Thani melakukan rapat bersama Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio di Gedung Putih.

Sebuah sumber yang diberi pengarahan mengenai pertemuan tersebut mengatakan bahwa mereka membahas masa depan Qatar sebagai mediator di kawasan tersebut dan kerja sama pertahanan setelah serangan Israel terhadap Hamas di Doha.

Trump disebut tidak senang dengan serangan Israel, yang ia gambarkan sebagai tindakan sepihak yang tidak memajukan kepentingan AS maupun Israel. Padahal, Washington menganggap Qatar sebagai sekutu kuat di Teluk.

Qatar telah menjadi mediator utama dalam negosiasi jangka panjang untuk gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza, untuk pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza, dan untuk rencana pascakonflik bagi wilayah tersebut.

Dalam serangan itu, PM Qatar menyalahkan Israel karena mencoba menyabotase peluang perdamaian. Namun ditegaskan bahwa Qatar tidak akan terhalang dari perannya sebagai mediator.

Sebelumnya, Israel menargetkan pimpinan Hamas untuk dieliminasi pada Selasa lalu. Serangan itu dipercaya mampu membuahkan risiko gagalnya upaya gencatan senjata di Gaza, yang sudah didukung oleh AS.

Donald Trump juga sudah menyatakan kekesalannya terhadap serangan itu melalui panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Nentanyahu. Dia juga berusaha meyakinkan Qatar supaya serangan seperti itu tidak akan terjadi lagi.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Serangan Udara Israel Hantam 'Teman Baru' Trump di Arab

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular