Prabowo Resmikan Rumah Sakit Jantung di Solo Rp 417 M, Hibah dari UEA
Solo, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan Rumah Sakit Kardiologi Emirates - Indonesia (KEI), di Solo Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025). Rumah sakit itu merupakan hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) kepada Kementerian Kesehatan dengan nilai Rp 417,3 miliar atau setara US$ 25 juta.
Peresmian itu juga dihadiri oleh Wakil Ketua Kantor Kepresidenan Persatuan Emirat Arab bidang Pembangunan dan Syuhada Paduka Yang Mulia, Sheikh Theyab bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
Rumah sakit ini akan menjadi pusat perawatan penyakit jantung di Jawa Tengah, yang dibangun sejak tahun 2023 lalu, dan telah soft launching serah terima pada 29 September 2025.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengapresiasi Presiden UEA, Mohammed bin Zayed Al Nahyan, yang kerap memberikan perhatian yang besar kepada bangsa Indonesia.
"Pembangunan rumah sakit ini juga adalah salah satu inisiatif dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dimulai atas inisiatif beliau, saat beliau menjabat. Ya saya sangat beruntung sudah jadi, saya yang resmikan," kata Prabowo.
"Takdir itu tidak bisa ditolak, ya ini kebesaran hati," candanya.
Menurut Prabowo, pelayanan kesehatan yang layak merupakan kewajiban negara yang harus dipenuhi. Setelah melihat rumah sakit yang telah dibangun itu, dia meminta kepada Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, untuk menetapkakn standar yang diterapkan Rumah Sakit KEI ini.
"Sebetulnya sudah alokasi, dan sudah saya instruksikan ke Menteri Kesehatan untuk segera membangun 66 rumah sakit baru, dan sudah mulai dibangun. Tapi saya minta bahwa 66 diupayakan tidak kalah dengan standar rumah sakit ini," terangnya.
Saat itu Prabowo menanyakan langsung kesanggupan Menkes Budi Gunadi yang juga hadir dalam acara itu.
"Menkes bisa? Bisa dulu jawabnya," katanya.
Dari pantauan CNBC Indonesia, rumah sakit kelas A ini dimiliki Kementerian Kesehatan. Fasilitas yang ditawarkan merupakan yang paling canggih dengan fasilitas cathlab, radiologi lengkap (MSCT, MRI, USG, X-Ray), Laboratorium, ruang rehabilitasi jantung, hingga layanan endoskopi dan bronkoskopi.
Dari keterangan resmi, kebutuhan operasional rumah sakit mencapai Rp 65 miliar per tahun, dengan tingkat kunjungan pasian mencapai 252 orang sejak soft launching lalu.
(emy/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aturan Baru Pengganti Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Tengah Digodok!