Tanda-Tanda Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai
Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak sedikit orang yang tidak mengetahui tanda-tanda serangan jantung. Namun, rasa nyeri pada dada seringkali dikaitkan dengan penyakit serangan jantung.
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Ekokardiografi, dr. Liem Audi Natalino, Sp.JP, Subsp. Eko.(K)., FIHA, FAPSC, menjelaskan bahwa tidak setiap sakit dada merupakan gejala serangan jantung. Beberapa penyakit yang menimbulkan rasa sakit dada di antaranya seperti sakit lambung atau GERD.
"Serangan jantung tidak serta merta sebelumnya ada gejala karena kadang datang tiba-tiba. Biasanya nyeri dada karena jantung itu disertai setelah aktivitas atau saat aktivitas jadi ada faktor pencetusnya. Nyerinya itu lebih dari 15 menit dan tipenya semakin lama semakin berat," kata dr. Liem dalam saluran Youtube Mayapada Hospital yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (17/11/2025).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa umumnya, serangan jantung melibatkan ketidaknyamanan di bagian tengah dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit atau mungkin nyeri pada dada sebelah kiri yang hilang dan muncul. Kondisi ini dapat terasa seperti tekanan yang tidak nyaman, seperti diremas, kekenyangan, atau sakit.
"Tanda serangan jantung dari nyeri dada dibagi menjadi dua Tipikal dan Atipikal. Tipikal itu nyeri dada sebelah kiri dan posisi yang sakit itu tidak bisa ditunjuk. Biasanya menjalar ke lengan kiri atau tembus ke belakang dan pasien akan memegang dadanya agak condong ke depan atau disebut levin sign," paparnya.
Kemudian untuk Atipikal seperti nyeri ulu hati seperti rahang sakit nyeri atau hanya di punggung seperti pegal atau di lengan sebelah kanan. Selain itu, bagian tengah dada seperti terasa tercekik dan berat saat menarik napas hingga keluar keringat dingin.
Untuk mendeteksi serangan jantung, Anda bisa melakukan rekam jantung atau elektrokardiogram (EKG). Ini merupakan pemeriksaan yang sering digunakan untuk memantau kondisi jantung dan mendeteksi gangguan jantung dengan cepat.
Lalu, pemeriksaan laboratorium utama untuk serangan jantung adalah tes troponin, yang mengukur protein jantung yang rusak, dan tes CK-MB (creatine kinase-myocardial band). Tes tersebut digunakan untuk membantu mendiagnosis serangan jantung dan menentukan seberapa besar kerusakannya.
"Jika seseorang mengalami hal demikian jangan ditunggu-tunggu karena sangat berbahaya. Kriteria serangan jantung itu harus ada gejala dan hasil pemeriksaan EKG dan tes laboratorium. Jika dua pemeriksaan itu memenuhi maka kita sebut ini serangan jantung," ungkapnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada Nyeri Dada, Bisa Jadi Jantung Bermasalah