Internasional

Kim Jong Un Dihantam "Badai" Baru: Populasi Korut Makin Kritis

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 19/11/2025 18:00 WIB
Foto: Warga mengunjungi patung perunggu mendiang pemimpin mereka Kim Il Sung dan Kim Jong Il dalam rangka peringatan 10 tahun kematian Kim Jong Il di Bukit Mansu di Pyongyang, Korea Utara, Kamis (16/12/2021). (AP Photo/Cha Song Ho)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) dilaporkan mulai mengambil langkah-langkah yang menunjukkan pengakuan terhadap krisis demografi yang semakin parah. Hal ini termasuk mendirikan pusat-pusat senior (lansia) baru di ibu kota.

Mengutip Newsweek, Rabu (19/11/2025), negara yang berpenduduk sekitar 26,5 juta jiwa ini diyakini menghadapi tantangan demografi yang sangat suram. Estimasi Divisi Populasi PBB menunjukkan tingkat kesuburan atau jumlah kelahiran per wanita Korut berada di sekitar 1,8, jauh di bawah tingkat penggantian 2,1 yang diperlukan untuk mempertahankan populasi.

Sementara itu, sekitar 12% dari populasi diperkirakan berusia 65 tahun ke atas, mendekati ambang batas sebuah masyarakat yang dikategorikan menua. Tantangan ini diperparah oleh fakta bahwa sekitar 60% populasi Korut diyakini hidup di bawah garis kemiskinan dan jaring pengaman sosial yang telah runtuh.


Sebagai respons resmi, pemerintah Korut baru-baru ini mendirikan pusat-pusat senior baru di Pyongyang yang menawarkan layanan seperti spa, fasilitas olahraga, dan terapi.

"Di DPRK [Republik Rakyat Demokratik Korea], salah satu kebijakan penting negara adalah memikul tanggung jawab atas kesehatan dan kehidupan para lansia dan merawat mereka dengan baik, secara sistematis meningkatkan investasi dalam perawatan lansia dan memberi mereka kehidupan yang beradab dan bahagia," tulis media yang memberitakan Korut dari Jepang, Naenara.

Korut belum melakukan sensus sejak 2008, dan informasinya dikontrol ketat oleh rezim Kim Jong Un. Meskipun demikian, negara berpenduduk 26,5 juta jiwa ini diyakini menghadapi prospek demografi yang suram.

Isu populasi ini telah menjadi perhatian serius bagi Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un. Dalam sebuah acara yang menghormati para ibu pada Desember 2023, Kim dilaporkan membuat seruan sambil menangis agar para ibu melahirkan lebih banyak anak dan membantu "meneruskan revolusi kami."

Seruan ini diikuti dengan tindakan tegas rezim, termasuk penindakan terhadap penjual kontrasepsi di pasar gelap dan dokter yang melakukan aborsi ilegal.


(tps/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Parade Militer Korut, Kim Jong Un Pamer Rudal Balistik Terbaru