Jonan Naik KRL Tua Eks Jepang di Stasiun Kota, Ini Kata-Katanya

Ferry Sandi,  CNBC Indonesia
18 November 2025 17:03
Direktur Utama KAI 2009–2014 Ignasius Jonan, yang turut mendampingi perjalanan terakhir JALITA dari Stasiun Jakarta Kota menuju Depo Kampung Bandan hingga Depo Depok. (Dok KAI)
Foto: Direktur Utama KAI 2009–2014 Ignasius Jonan, yang turut mendampingi perjalanan terakhir JALITA dari Stasiun Jakarta Kota menuju Depo Kampung Bandan hingga Depo Depok. (Dok KAI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada 16 November 2025, KRL Tokyu Seri 8500 JALITA resmi purna tugas setelah mengabdi lebih dari 19 tahun, sejak pertama kali beroperasi pada 2006. JALITA menjadi KRL pertama yang dimiliki langsung oleh KAI Commuter dan menjadi fondasi modernisasi layanan, mulai dari hadirnya AC hingga meningkatnya kenyamanan bagi penumpang yang dinikmati hari ini.

Dalam perjalanan terakhirnya, Mantan Menteri Perhubungan sekaligus Dirut KAI, Ignasius Jonan menyampaikan pesannya tentang pentingnya Commuter Line bagi Jabodetabek.

"Sampai kapan pun selama Jabodetabek ini menjadi daerah hunian manusia yang paling padat per kilometer persegi di Indonesia, itu KCI akan tetap menjadi etalase kereta api Indonesia. Yang lain nggak bisa jadi etalase karena ini kita melayani penumpang 1 juta lebih sehari. Dan ini, dan juga revenue-nya, juga sangat besar untuk Jabodetabek saja, sampai hari ini. Betul nggak? Betul," kata Jonan di Stasiun Kota, Jakarta, dikutip Selasa (18/11/2025).

Direktur Utama KAI 2009–2014 Ignasius Jonan, yang turut mendampingi perjalanan terakhir JALITA dari Stasiun Jakarta Kota menuju Depo Kampung Bandan hingga Depo Depok. (Dok KAI)Foto: Direktur Utama KAI 2009–2014 Ignasius Jonan, yang turut mendampingi perjalanan terakhir JALITA dari Stasiun Jakarta Kota menuju Depo Kampung Bandan hingga Depo Depok. (Dok KAI)
Direktur Utama KAI 2009–2014 Ignasius Jonan, yang turut mendampingi perjalanan terakhir JALITA dari Stasiun Jakarta Kota menuju Depo Kampung Bandan hingga Depo Depok. (Dok KAI)

Perpisahan JALITA juga dirayakan melalui Mini Museum yang dikunjungi lebih dari 20.000 orang, menampilkan perjalanan JALITA bersama KRL Tokyu 7000 dan JR203. Nama JALITA sendiri diberikan oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal sebagai simbol perjalanan masyarakat lintas kota di Jakarta.

"Yang beri nama JALITA itu Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal. Menurut saya, peradaban masyarakat kita di banyak kota besar makin maju, itu kebutuhan akan transportasi berbasis rel akan makin banyak," sebut Jonan.

Seiring purna tugas JALITA, mobilitas Jabodetabek terus meningkat. Hingga Oktober 2025, Commuter Line telah melayani lebih dari 287 juta penumpang. Meski KRL tua ini telah berhenti beroperasi, warisan JALITA tetap hidup melalui semangat melayani dan modernisasi layanan komuter di setiap perjalanan.

[Gambas:Instagram]


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Eks Menhub Ignasius Jonan Tiba-Tiba Merapat ke Istana, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular