Negara Ini Pening Gegara Daging Babi Tembus Rp 119 Ribu per Kilo
Jakarta, CNBC Indonesia - Kameron pusing karena babi. Harga daging babi di negara itu sempat melonjak dari CFA3.500 menjadi CFA4.500 (Rp119.250) per kilogram (kg).
Pasokan daging babi di Kamerun terganggu pasca negara itu diguncang ketegangan pasca-pemilu. Namun saat ini, Asosiasi Daging Babi Interprofesional Kamerun (Interporcam) menegaskan pasokan sudah stabil dan tidak akan ada kekurangan maupun kenaikan harga lagi.
"Tidak akan ada kekurangan maupun kenaikan harga daging babi di Kamerun," kata Presiden Interporcam Yvette Fouda mengatakan kepada laman CRTV, dikutip Selasa (18/11/2025).
Ia juga menambahkan bahwa stok saat ini cukup untuk memenuhi permintaan nasional selama periode konsumsi tinggi jelang akhir tahun. Sayangnya, ia tidak merinci volume persediaan.
Beberapa hari terakhir, sebenarnya harga babi disebut sudah turun sekitar CFA500, seiring kembalinya aktivitas perdagangan. Meski demikian, harga masih berada di atas level normal akibat gangguan aliran pasokan dari zona produksi utama.
Menurut Konsultan Trends & Poor nilai pasar babi di negeri itu mencapai CFA231 miliar pada 2024, setara 77.000 ton atau naik 57% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong meningkatnya konsumsi di kota besar, termasuk maraknya gerai rotisserie.
Trends & Poor memperkirakan sektor ini akan tumbuh rata-rata 9% per tahun dan berpotensi menembus hampir CFA490 (Rp12,98 triliun) miliar pada 2030. Proyeksi itu memperlihatkan kuatnya permintaan sekaligus posisi strategis daging babi sebagai salah satu segmen paling dinamis di industri agri-pangan Kamerun.
Upaya Interporcam menenangkan pasar dianggap penting dalam konteks sosial-politik yang masih rapuh. Tantangan utama kini adalah memastikan rantai pasokan tetap aman agar gangguan tidak berulang, terutama ketika konsumsi terus meningkat.
(tfa/sef)