Thrifting Baju Bekas Impor Diberantas, Menteri Maman Mulai Lakukan Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya telah berkonsolidasi dengan 1.300 brand merek lokal terkait perdagangan produk lokal menghadapi serbuan barang impor, terutama barang bekas. Hal ini dilakukan di tengah upaya pemerintah memberantas penjualan barang bekas impor, yaitu baju-baju bekas alias thrifting.
Para pemain thrifting diharapkan bisa segera beralih dan menjual produk-produk buatan produsen dalam negeri.
"Pokoknya itu tadi, karta kuncinya mas ya. Tidak boleh melakukan impor barang-barang bekas," katanya kepada wartawan saat dijumpai di Kantor Kemenko Ekonomi pada Senin (17/11/2025).
Maman mengatakan, penertiban impor barang-barang bekas, tak cuma baju tapi juga celana, hingga sepatu terus dilakukan, termasuk dengan penindakan tegas.
"Yang kita tindak itu, mereka yang melakukan impor baju bekas. Pokoknya bagi saya, bagi kami, Kementerian UMKM dan Kementerian lainnya, yang kita lakukan tindakan itu mereka yang mengimpor baju-baju bekas," katanya.
Di saat bersamaan, kata dia, pedagang baju bekas atau produk fesyen bekas impor diarahkan untuk menjual barang-barang baru produksi lokal RI. Pemerintah, imbuh dia, tengah menyiapkan substitusi produk berupa barang-barang produksi dalam negeri.
"Ditugaskan kepada Kementerian UMKM, kami harus menyiapkan substitusi produk barang-barangnya. Dari yang tadi mereka menjual baju-baju bekas dari luar negeri, kita ganti dengan produk-produk domestik dalam negeri kita. Walaupun ada penindakan terhadap impor baju bekas, saat ini pemerintah juga tengah menyiapkan substitusi produk berupa barang-barang produksi dalam negeri," tuturnya.
"Substitusi barang tersebut dilakukan agar para pedagang tetap dapat terus berdagang sehingga dapat mempertahankan sumber penghasilannya. Supaya apa? Supaya pedagang-pedagang baju-baju bekas itu, yang impor dari luar itu, mereka tetap masih bisa berdagang," ucapnya.
Saat ini, katanya, Kementerian UMKM telah berkonsolidasi dengan 1,300 brand lokal.
"Per hari ini kita sudah konsolidasi, sudah ada 1.300 brand produk lokal kita yang sudah kita konsolidasikan. Dari baju, celana, sepatu, sendal, pokoknya produk-produk sudah kita kumpulkan 1.300 brand lokal kita," sebutnya.
(dce)