RI Bakal Bangun Kilang Minyak Modular di 17 Lokasi Tahun Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana membangun kilang minyak modular berkapasitas 1 juta barel per hari (bph). Adapun, dalam pembangunan kilang ini, rencananya akan dilakukan di 17 lokasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto berharap agar realisasi kesepakatan negosiasi tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS) dapat dilakukan mulai tahun ini. Dengan begitu, pembangunan kilang modular dengan perusahaan Amerika dapat segera dimulai.
"Tahun ini harapannya," ujar Airlangga di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Di samping itu, menurut dia pemerintah juga masih menunggu hasil negosiasi sebelum melanjutkan rencana impor minyak dari AS. Adapun, pembahasan lebih lanjut akan dilakukan setelah perjanjian dagang antara kedua negara ditandatangani.
"Ya nanti kita akan bahas sesudah perjanjian itu ditandatangani," kata Airlangga.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya telah diberikan arahan oleh Presiden RI Prabowo Subianto untuk meningkatkan ketahanan energi di dalam negeri, salah satunya dengan pembangunan kilang minyak kapasitas total 1 juta barel.
"Nah terkait dengan kondisi itu, Pak Presiden memberikan arahan kepada kami untuk membangun kilang 1 juta barel untuk meningkatkan ketahanan energi nasional kita," ujar Bahlil dalam keterangan resmi, dikutip Senin (21/4/2025).
Menindaklanjuti hal tersebut, Bahlil mengatakan akan membentuk tim yang melibatkan Kementerian ESDM, SKK Migas, PT Pertamina (Persero), dan DEN untuk melakukan kajian pendalaman terkait kelayakan pembangunan kilang minyak.
Bahlil mencontohkan, biaya yang dibutuhkan untuk membangun kilang dengan kapasitas 500 juta bph saja diproyeksikan mencapai US$ 13 miliar atau setara Rp 16,56 triliun (asumsi kurs Rp 16.560 per US$).
"Kita lagi hitung ya. Memang sekarang ada dua konsep. Kalau kita membangun 500 ribu barel refinery itu asumsinya itu ada dua ya. Satu kalau kita membuat satu tempat itu sekitar US$ 12,5 sampai US$ 13 miliar," bebernya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (27/3/2025).
Artinya, jika kilang yang ingin dibangun memiliki kapasitas 1 juta bph, maka hitungan kasar investasi pembangunan kilang tersebut akan lebih tinggi dari US$ 16 miliar setara Rp 33,12 triliun.
Supaya bisa tetap merealisasikan rencana pembangunan kilang dengan kapasitas yang diinginkan itu, Bahlil mengatakan akan ada kilang-kilang di dalam negeri dengan berbagai kapasitas di beberapa lokasi yang akan terakumulasi menjadi kapasitas 1 juta bph.
(pgr/pgr)