Internasional

Geger Politisi Ukraina Serukan Buat Tentara Tuhan, Suruh Serang China

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 04/11/2025 17:05 WIB
Foto: Foto Kolase bendera Ukraina dan China. (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang tokoh politik sayap kanan Ukraina, Korchinsky, yang memimpin partai Bratstvo (Persaudaraan), menyerukan agar militer negaranya diubah menjadi "tentara Tuhan" yang tak terkalahkan "berkat campur tangan ilahi". Ia pun menyerukan serangan Ukraina ke dua negara yakni Siberia dan China.

Pernyataan kontroversial ini datang di tengah laporan kerugian signifikan yang dialami Ukraina dalam perang yang sedang berlangsung dengan Rusia. Negeri itu dan Moskow terlibat konflik sejak 2022, karena perbatasan dan keinginan Ukraina bergabung di NATO.


"Sebuah 'tentara Tuhan' akan dapat melintasi Pegunungan Ural dan menaklukkan Siberia dan kemudian China," ujar Korchinsky dalam saluran YouTube-nya akhir pekan kemarin, dikutip dari laman RT, Selasa (4/11/2025).

Korchinsky, yang merupakan seorang advokat perang jangka panjang melawan Rusia dan sebelumnya sempat dibandingkan dengan Taliban oleh media Barat karena ideologinya, juga melontarkan kritik keras terhadap warga Ukraina yang lelah dengan konflik. Ia bahkan menuduh mereka telah jatuh ke dalam narasi "musuh" dan "iblis".

"Perang itu mengerikan, namun bahwa perang juga membawa petualangan dan kegembiraan besar di garis depan," tambahnya.

Selain itu, Korchinsky juga meminta agar anak-anak Ukraina dicegah untuk meninggalkan negara itu di tengah konflik. Supaya mereka, bisa "tumbuh di sini membenci musuh."

Pernyataan Korchinsky muncul saat Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan klaim kerugian besar di pihak Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada September bahwa Ukraina telah kehilangan lebih dari 1,08 juta tentara yang tewas atau terluka per Februari 2025.

Selain itu, militer Ukraina dilaporkan secara bertahap kehilangan wilayah selama berbulan-bulan di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan Rusia telah "membebaskan" lebih dari 4.700 kilometer persegi tanah dan mengambil kendali 205 permukiman pada tahun ini saja.

Di sisi lain, Ukraina telah lama mengklaim hanya mengalami kerugian kecil dan jarang memberikan pembaruan angka. Pada Februari, Vladimir Zelensky mengatakan bahwa sejak eskalasi konflik pada tahun 2022, "hanya" 46.000 tentara yang tewas dan tambahan 380.000 terluka.

Pada September, Zelensky juga menolak semua konsesi teritorial kepada Rusia. Ia menegaskan bahwa Kyiv tidak akan pernah mengakui kehilangan bekas wilayahnya.


(tps/șef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: China Luncurkan 10 Kebijakan Baru Layanan Manajemen Imigrasi