Investasi Energi Baru Terbarukan RI Sudah Tembus Rp 21,64 Triliun

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 03/11/2025 13:15 WIB
Foto: Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi memberikan pemaparan dalam program Prabowonomics “One Year of Prabowo’s Presidency”di Studio CNBC Indonesia, Jakarta, Jumat, 31/10/2025. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) Indonesia pada semester 1-2025 mencapai sekitar US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 21,64 triliun (asumsi kurs Rp 16.651 per US$).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengatakan bahwa target investasi EBT untuk tahun ini dipatok sebesar US$ 1,5 miliar. Oleh sebab itu, ia pun optimistis target tersebut akan tercapai.

"Kita saat ini per semester satu capaian kita US$ 1,3 miliar dan target kita di akhir tahun US$ 1,5 miliar. Dan saya rasa ini akan segera bisa tercapai," kata Eniya dalam program Prabowonomics CNBC Indonesia, dikutip Senin (3/11/2025).


Lebih lanjut, Eniya mengungkapkan minat investor terhadap sektor EBT terus meningkat, terutama pada proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan panas bumi (geothermal).

Menurut dia, kedua sektor tersebut menjadi penyumbang terbesar dalam portofolio investasi energi hijau Indonesia tahun ini. "Dan dari sisi minat ya, minat investasi saat ini pembangkit listrik tenaga surya terbesar dan juga panas bumi. Panas bumi juga investasinya, akselerasinya luar biasa," tambahnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi "Berani" Suryanesia Kembangkan PLTS Atap di RI