Setoran PNBP Panas Bumi Tertinggi Sepanjang Masa, Tembus Rp 3,5 T

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 03/11/2025 10:40 WIB
Foto: Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi memberikan pemaparan dalam program Prabowonomics “One Year of Prabowo’s Presidency”di Studio CNBC Indonesia, Jakarta, Jumat, 31/10/2025. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa proyek panas bumi memiliki dampak ekonomi yang cukup signifikan, bukan hanya pada aspek kelistrikan saja namun juga pada peningkatan penerimaan negara.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Eniya Listiani Dewi membeberkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor panas bumi dalam satu tahun terakhir mengalami peningkatan yang luar biasa.

"Nah panas bumi ini capaiannya juga luar biasa karena ada sistem co-binary. Jadi sisa-sisa dari steam itu bisa digunakan lagi," kata Eniya dalam program Prabowonomics CNBC Indonesia, dikutip Senin (3/11/2025).


Di mana realisasinya dalam setahun terakhir ini telah mencapai Rp 3,5 triliun. Jumlah tersebut melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya yang berkisar antara Rp 1,6 triliun hingga Rp 2,1 triliun.

"Jadi PNBP kita bisa tercapai Rp 3,5 triliun nih. Jadi ini luar biasa untuk capaian panas bumi. Dan tertinggi juga nih karena selama ini cuman bisa Rp 1,6 triliun sampai Rp 2,1 triliun seperti itu. Nah ini Rp 3,5 triliun merupakan hal yang luar biasa juga," kata Eniya.

Di samping itu, menurut Eniya, dalam beberapa bulan terakhir juga telah terjadi penambahan kapasitas sebesar 110 megawatt (MW) dari proyek-proyek panas bumi baru.

"Nah ini cukup masif karena pembangkitnya cuman beberapa bulan sudah bisa berhasil. Jadi kita ada tambahan 110 megawatt dari panas bumi sendiri," ujarnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: ESDM Jamin Gunung Lawu Tak Dilelang Untuk Proyek Panas Bumi