Ribuan Buruh Batal Demo Besar-besaran di DPR, Ini Penjelasannya

Martyasari Rizky,  CNBC Indonesia
30 October 2025 12:21
Suasana konsolidasi aksi Serikat Buruh di Aula JCC Senayan, Jakarta, Kamis (30/10/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Suasana konsolidasi aksi Serikat Buruh di Aula JCC Senayan, Jakarta, Kamis (30/10/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan buruh memadati Aula JCC Senayan, Jakarta, Kamis (30/10/2025), untuk mengikuti konsolidasi nasional serikat pekerja. Berbeda dari aksi demonstrasi pada umumnya yang digelar di jalanan, kali ini para buruh memilih melangsungkan aksinya di dalam ruangan.

Sejak pukul 10.15 WIB, massa buruh mulai berdatangan menggunakan bus dan kendaraan pribadi, termasuk sepeda motor. Mereka hadir lengkap dengan atribut serikat masing-masing, seperti Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), hingga Serikat Pekerja Nasional (SPN).

Padahal, sebelumnya aksi besar ini direncanakan digelar di depan Gedung DPR RI. Namun, rencana itu mendadak diubah. Pimpinan Serikat Buruh memutuskan memindahkan lokasi ke dalam gedung JCC Senayan setelah mempertimbangkan kondisi politik yang dinilai belum kondusif.

Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menjelaskan keputusan tersebut diambil murni atas pertimbangan keamanan, bukan karena tekanan dari pihak manapun.

"Di Jakarta yang seyogyanya di DPR RI, setelah kami pertimbangkan dengan sungguh-sungguh, dan memetakan beberapa informasi yang kami dapat, bahwa situasi politik pasca kejadian 28-30 Agustus yang lalu belum kondusif," ujar Said Iqbal dalam konferensi pers di lokasi.

Ia menegaskan, langkah memindahkan lokasi aksi ini dilakukan untuk menjaga ketertiban sekaligus memastikan pesan perjuangan buruh tetap tersampaikan.

Suasana konsolidasi aksi Serikat Buruh di Aula JCC Senayan, Jakarta, Kamis (30/10/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Suasana konsolidasi aksi Serikat Buruh di Aula JCC Senayan, Jakarta, Kamis (30/10/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Suasana konsolidasi aksi Serikat Buruh di Aula JCC Senayan, Jakarta, Kamis (30/10/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

"Jadi tidak ada tekanan dari manapun, tidak ada permintaan dari manapun bahwa harus dipindahkan ke JCC Senayan. Tidak ada," tegasnya.

Said mengatakan, keputusan tersebut juga mempertimbangkan pengalaman sebelumnya, di mana aksi buruh diikuti kelompok lain yang kerap menimbulkan gesekan.

"Jadi ditemui misal setelah aksi KSPI dan Partai Buruh, biasanya akan dilanjutkan dengan aksi-aksi dari kelompok lain. Bagi kelompok lain yang melakukan aksi, kami nggak bisa larang. Itu hak berdemokrasi. Tapi belajar dari pengalaman 28 Agustus, kami berkesimpulan bahwa situasi belum kondusif," jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengakui penggunaan gedung Aula JCC Senayan bukan tanpa konsekuensi biaya besar.

"Sebenarnya pilihan kami bukan JCC, ini mahal bener. Iya betul mahal, bagi kita juga mahal banget. Ini memang kita bayar sendiri ya. Tapi akhirnya kami minta, ada diskon-diskon kepada pengelola. Kalau enggak (disetujui permohonan diskon) ya sudah, kami mau ke DPR saja," ujarnya.

Meski begitu, ia menegaskan KSPI dan Partai Buruh tetap independen serta membiayai seluruh kegiatan aksi secara mandiri.

"Silakan teman-teman boleh tanya, ada nggak biaya mereka dibiayai oleh orang lain? Sendiri. Mereka datang dengan bus, mereka datang dengan motor, mereka datang dari Jabodetabek dengan mobil-mobil kecil," tegas Said.

Dalam aksi kali ini, para buruh menuntut dua hal utama. "Pada hari ini tanggal 30 Oktober 2025, KSPI bersama Partai Buruh, serempak di seluruh Indonesia mengadakan aksi menuntut dua hal, yaitu naikkan upah minimum 2026 sebesar 8,5% sampai dengan 10,5%. Kedua, tuntutannya adalah sahkan RUU Ketenagakerjaan, karena MK (Mahkamah Konstitusi) telah memberi batas waktu sampai dengan 2 tahun dari penetapan pada Oktober 2024. Jadi tinggal setahun lagi RUU Ketenagakerjaan," jelasnya.

Ia menambahkan, aksi serupa juga digelar serentak di berbagai daerah lain seperti Semarang, Bandung, Surabaya, Batam, Makassar, Ternate, dan Banjarmasin.

"Sekarang sedang berlangsung ya, di Semarang, Jawa Tengah, di Bandung, Jawa Barat, di Surabaya, Jawa Timur, di Batam, Kepulauan Riau, di Makassar, Sulawesi Selatan, kemudian di Ternate, Maluku Utara, di Banjarmasin, di Kalimantan Selatan, dan beberapa provinsi lainnya," kata Said.

Aksi di JCC sendiri, katanya, diikuti sekitar 5.000 buruh dari wilayah Jabodetabek, Karawang, Purwakarta, Serang, dan Cilegon. Sementara di daerah, jumlah peserta aksi mencapai puluhan ribu orang.

"Jumlahnya puluhan ribu yang di daerah, karena mereka ribuan juga. Misalnya di Jawa Tengah sekitar 1.500, di Jawa Timur mungkin sekitar 2.000 sampai 3.000, di Bandung sekitar 1.000 sampai 1.500, dipimpin oleh teman-teman SPN," pungkasnya.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Jadi Besok! 75.000 Buruh Undur Jadwal Demo, Ini Lokasinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular