Gencatan Senjata Bubar! Jet Israel Bombardir Gaza, Respons Trump-Arab
Jakarta, CNBC Indonesia - Gencatan senjata Gaza di titik nadir. Israel melakukan serangan udara, membombardir wilayah itu sepanjang hari dan menewaskan 104 orang, Rabu.
Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel (IDF) mengatakan komitmennya ke gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat (AS). Tapi mereka mengatakan tak akan membiarkan serangan Hamas ke pasukannya, klaim terbaru yang seolah melegalkan serangan itu.
Selasa, Israel mengatakan tentaranya tewas dalam serangan oleh orang-orang bersenjata di wilayah dalam "garis kuning", dekat Beit Lahia dekat Gaza, tempat di mana pasukannya mundur berdasarkan kesepakatan gencatan senjata. Israel mengklaim ada 24 target, termasuk satu yang digambarkan sebagai kediaman komando Hamas.
"Kami ingin memastikan bahwa tujuan yang disepakati Presiden Trump dan kami, yaitu melucuti Hamas dan demiliterisasi Gaza, pada akhirnya tercapai," ujar Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu malam saat mengunjungi fasilitas militer di Israel selatan, tempat pasukan AS memantau gencatan senjata, dikutip Reuters, Kamis (30/10/2025).
"Ada upaya nyata di sini dalam kerja sama, dengan keamanan berada di tangan kami sendiri," klaimnya Netanyahu.
Sementara itu, Hamas sendiri telah membantah tuduhan tersebut. Hamas mengatakan serangan Israel adalah kampanye sistematis misinformasi, pemalsuan, dan kebohongan yang bertujuan untuk memutarbalikkan kebenaran dan menutupi kejahatan yang terus berlanjut terhadap warga sipil.
Di Nusseirat di Jalur Gaza tengah, warga menatap pilu meninggalnya keluarga Abu Dalal, yang tewas dalam serangan udara Israel, yang meratakan rumah mereka semalaman. Seorang anak laki-laki di kursi roda meratap ketika jenazah keluarga tersebut dalam kantong plastik putih dimuat ke bak truk bak terbuka.
Kerumunan orang mengikuti saat jenazah-jenazah tersebut dibawa melalui jalan-jalan menuju pemakaman. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 46 anak-anak dan 20 perempuan termasuk di antara 104 orang yang tewas dalam serangan udara tersebut.
Respons Trump & Negara Arab
Serangan terbaru Israel mendapat respons dari Presiden AS Donald Trump. Namun dirinya membela Israel.
"Setahu saya, mereka menembak mati seorang tentara Israel," kata Trump kepada wartawan di pesawat Air Force One.
"Jadi, Israel membalas dan mereka seharusnya membalas. Ketika itu terjadi, mereka seharusnya membalas," tambahnya.
"Tidak ada yang akan membahayakan" gencatan senjata... Anda harus mengerti bahwa Hamas hanyalah bagian kecil dari perdamaian di Timur Tengah, dan mereka harus bersikap baik," ujar Trump lagi.
PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, yang bertindak sebagai mediator, mengatakan pada hari Rabu bahwa serangan terhadap tentara Israel dan serangan udara Israel berikutnya "sangat mengecewakan dan membuat frustrasi". Qatar sendiri bersama AS, Mesir dan Turki menjadi mediator utama gencatan senjata Gaza.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kacau! Israel Bantai Warga Gaza di Tengah Negosiasi Gencatan Senjata