Internasional

Kacau! Israel Bantai Warga Gaza di Tengah Negosiasi Gencatan Senjata

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 July 2025 10:30
Asap mengepul menyusul serangan udara Israel, di dekat perbatasan Israel-Gaza, Minggu, (29/6/2025). (REUTERS/Amir Cohen)
Foto: REUTERS/Amir Cohen

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Israel telah membombardir beberapa wilayah di Jalur Gaza yang terkepung pada Senin (30/6/2025). Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 95 warga Palestina, termasuk para pencari bantuan dan keluarga yang berlindung di sekolah serta rumah sakit yang penuh sesak.

Dalam serangan gencar pada Senin, 62 korban berada di Kota Gaza dan wilayah utara. Angkatan Laut Israel menyerang sebuah kafe tepi pantai di Kota Gaza, tempat militer meningkatkan serangan beratnya, menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai puluhan lainnya.

Di antara yang tewas adalah wanita, anak-anak, dan jurnalis yang berkumpul di kafe tersebut, tempat perlindungan penting yang menawarkan akses internet dan pelarian singkat dari kondisi kamp pengungsian yang keras.

Pada hari Senin, pasukan Israel juga menargetkan halaman Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah, Gaza tengah, tempat ribuan keluarga mencari perlindungan.

Video yang beredar daring dan diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan kekacauan di rumah sakit. Terlihat orang-orang berlarian mencari tempat aman karena tenda-tenda yang melindungi keluarga-keluarga terlantar tampak rusak akibat serangan itu.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Media Pemerintah Gaza mengecam serangan Israel tersebut, menyebutnya sebagai "kejahatan sistematis" terhadap sistem kesehatan di daerah kantong Palestina tersebut.

"Pesawat tempurnya mengebom sebuah tenda untuk para pengungsi di dalam tembok Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, yang mengakibatkan cedera di lokasi pengeboman, kerusakan material, dan secara langsung mengancam nyawa puluhan pasien," katanya.

Israel telah berulang kali menargetkan puluhan rumah sakit selama perang 22 bulan di Gaza. Kelompok hak asasi manusia dan pakar yang didukung PBB menuduh Israel secara sistematis menghancurkan sistem perawatan kesehatan di daerah kantong tersebut.

Di wilayah selatan, sedikitnya 15 pencari bantuan yang mencari makanan di pusat distribusi bantuan yang dijalankan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang kontroversial dan didukung Amerika Serikat dan Israel tewas akibat serangan udara Israel di Khan Younis, Gaza selatan, menurut sumber di Kompleks Medis Nasser. Lima puluh orang juga terluka dalam serangan itu.

Mereka adalah korban terbaru dalam gelombang pembantaian harian di lokasi-lokasi ini yang telah menewaskan hampir 600 warga Palestina sejak GHF mengambil alih pengiriman bantuan terbatas di Gaza pada akhir Mei di tengah blokade Israel.

Lebih dari 80% wilayah Gaza kini menjadi zona militerisasi Israel atau berada di bawah perintah pemindahan paksa, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Serangan itu terjadi saat pejabat Israel, termasuk Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer, dijadwalkan berada di Washington, DC untuk gencatan senjata baru yang didorong oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Mediator utama Qatar telah mengkonfirmasi bahwa ada niat serius AS untuk mendorong kembalinya perundingan, tetapi ada komplikasi, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Gencatan Senjata Tahap 2 Israel Hamas Terancam Gagal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular