Sarasehan 100 Ekonom Indonesia

Proyek Hilirisasi Disebut Bisa Bikin Harga Listrik EBT Lebih Murah

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
28 October 2025 21:40
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Todotua Pasaribu saat menyampaikan paparan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Todotua Pasaribu saat menyampaikan paparan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Todotua Pasaribu membeberkan proyek hilirisasi akan berimplikasi pada murahnya harga listrik energi baru terbarukan (EBT). Hal itu terjadi jika pabrik pembuatan pembangkit EBT juga dibangun di dalam negeri.

Todotua mengungkapkan, proyek hilirisasi bisa mendukung terbangunnya pabrik rantai pasok pembangkit EBT. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) contohnya, pabrik panel surya bisa terbangun dalam negeri sebagai implikasi dari proyek hilirisasi.

"Maka kalau umpama kita bisa membuat pabrik solar cell-nya di sini dan kita men-support pabriknya itu menciptakan solar cell, solar panel yang kompetitif maka akan berimpact terhadap harga ekonominya," kata Todotua di sela acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Adapun, harga jual listrik hasil pembangkit EBT dinilai menjadi tantangan utama dalam program transisi energi dalam negeri. Sejatinya, sumber EBT dalam negeri sangat beragam, namun yang potensinya dinilai besar adalah energi surya.

"Ada beberapa green energy yang cukup murah itu seperti tenaga air, pembangkit listrik tenaga air. Tetapi kan source-nya limit. Hal yang lain seperti potensi kita, kita punya potensi 3700 gigawatt selain dari air, itu juga ada dari tenaga surya itu yang terbesar," imbuhnya.

Adapun, untuk mengembangkan PLTS dalam negeri, saat ini pemerintah tengah mendorong program PLTS desa dengan kapasitas total mencapai 100 GW. Hal itu pun dinilai akan membuat harga listrik yang dihasilkan menjadi lebih ekonomis.

"Maka kita harus mensupport ini, kesuksesan dalam shifting kepada energi hijau atau pemanfaatan green energy adalah bagaimana strategi kita bisa mengelola harga jual energinya yang dihasilkan," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Gencar Kembangkan Hilirisasi, Ternyata Ini Tujuannya

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular