Investasi di KEK Tembus Rp 314 T di Q3, Tumbuh Nyaris 30%

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Jumat, 24/10/2025 10:00 WIB
Foto: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso saat Konferensi Pers Kinerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) TW II 2025 di Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor yang menanamkan modalnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mengalami peningkatan. Per Kuartal III-2025 nilainya mencapai Rp 314 triliun atau naik sekitar 29,48% dibanding periode yang sama pada tahun lalu Rp 242,5%.

Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan dari total investasi yang masuk itu, serapan tenaga kerjanya mencapai 237.304 orang, dari sebelumnya 151.260 tenaga kerja.

"Namun, tadi saya mengingatkan kalau dibandingkan dengan capaian investasi dan pembukaan lapangan kerja nasional, barangkali masih perlu kerja keras teman-teman di KEK," kata Susiwijono yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pelaksana Dewan KEK dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KEK Triwulan III-2025, dikutip Jumat (24/10/2025).


Susiwijono pun memastikan, pemerintah berkomitmen untuk memperkuat peran KEK. Terutama karena KEK menjadi instrumen penting dalam mendorong investasi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memperkuat ekonomi nasional.

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KEK Triwulan III-2025 dilaksanakan untuk membedah berbagai masalah KEK dan mencari jalan keluar terbaik agar kinerja KEK semakin cemerlang.

Pemerintah pun sudah memberikan sejumlah dukungan terhadap pengembangan KEK di berbagai daerah. Salah satunya adalah melalui penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun 2025 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko yang ditujukan untuk mempercepat proses perizinan KEK melalui sistem Online Single Submission (OSS).

Susiwijono pun berharap seluruh jajaran Kementerian/Lembaga (K/L) dapat mendukung penerapan PP No. 28 Tahun 2025 guna memastikan pengembangan KEK berjalan lancar.

"Kami juga mohon dukungan teman-teman dari seluruh kementerian dan lembaga dalam mendorong implementasi dari PP tersebut, salah satunya yang terkait dengan penerbitan PP dan PB UMKU untuk kegiatan usaha di KEK yang dilakukan oleh administrator KEK," jelas dia.

Dia juga menegaskan, komitmen pemerintah untuk mengutamakan koordinasi antara K/L untuk memecahkan masalah yang bersifat teknis di KEK, seperti percepatan kemudahan perizinan hingga dukungan untuk infrastruktur kewilayahan di KEK.

Lebih lanjut, Kemenko Perekonomian juga sudah mendapat arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan dukungan infrastruktur dan fasilitas di KEK.

Sebagai contoh, proses pelebaran Jalan Nasional Daendels perlu dipercepat untuk mendukung aksesibilitas KEK Gresik. Di samping itu, K/L juga diminta menuntaskan isu pemanfaatan fasilitas untuk maintenance, repair, and overhaul (MRO) di KEK Batam Aero Technic (BAT).

Tak hanya itu, Presiden Prabowo Subianto juga memberi arahan agar dukungan untuk KEK bertema pendidikan dan kesehatan dapat ditingkatkan. Salah satunya melalui percepatan bergabungnya Russell Group di KEK Singhasari dan KEK Edukasi, Teknologi, Kesehatan Internasional Banten.


(arj/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Magnet Investasi di Sumut, Sanggup Akselerasi Ekonomi Daerah?