KKP Beberkan Pilot Project Pengembangan Garam di Pulau Rote
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) turut membuat model pilot project yang bisa dikembangkan di kawasan sentra garam nasional Rote. Nantinya, lahan seluas 2.000 Ha di sentra garam ini akan diintegrasikan dengan sumber daya yang ada serta teknologi evaporasi dan teknologi pemurnian.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), A Koswara menjelaskan, dengan kombinasi antara sumber daya dan teknologi tersebut, garam yang diproduksi di Sentra Garam Nasional Rote dapat memenuhi standar untuk industri yang memiliki tingkat kemurnian di atas 97%-98%.
Di samping itu, dia menjelaskan, KKP juga memiliki pilot project lainnya yakni membuat rope staging salt dengan menggunakan sabut kelapa. Setelah itu, proses evaporasinya itu bukan hanya mengandalkan sinar matahari, melainkan juga tenaga angin. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas lahan garam hingga 20 kali lipat.
"Jadi ini menjadi harapan juga bahwa di daerah pantura, ini bisa dilakukan penambahan produksi yang lebih banyak dengan menggunakan teknologi-teknologi tepat guna yang akan kita dorong penggunaannya di masyarakat," tutur dia dalam World Food Day, dikutip Kamis (23/10/2025).
Selain pilot project, lanjut dia, KKP menjalankan program intensifikasi garam dengan menggandeng para petambak di empat kabupaten di pesisir Pantura dan Jawa Tengah. Melalui program tersebut, pemerintah berupaya membenahi tata kelola produksi di masyarakat melalui perbaikan input produksi hingga pemasarannya.
"Jadi untuk intensifikasi ini target kita ada kenaikan sekitar 30% dari produk garam yang existing, sehingga antara modeling di Rote dengan intensifikasi di 4 kabupaten itu kurang lebih kita menargetkan sekitar 550.000 ton," pungkas dia.
(dpu/dpu)