
Anak Buah Pramono Ungkap Alasan 'Dana Ngendap' DKI Tertinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkapkan alasan menumpuknya data dana mengendap pemda di perbankan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Dalam paparan Mendagri Tito saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 bersama dengan Menkeu Purbaya pada awal pekan ini, terungkap bahwa simpanan provinsi di perbankan tertinggi ada di DKI Jakarta senilai Rp 14,68 triliun. Setelahnya Jawa Timur Rp 6,84 triliun, Kalimantan Timur Rp 4,7 triliun, dan Jawa Barat Rp 4,17 triliun.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati menjelaskan, penumpukan dana ini bukan upaya Pemprov DKI untuk mendapatkan keuntungan dari imbalan bunga. Melainkan, akibat pola belanja pemerintah daerah yang cenderung terkonsentrasi dan mengalami lonjakan pembayaran pada kuartal akhir tiap tahunnya.
"Hal ini berkaitan dengan pola belanja Pemda, termasuk Pemprov DKI, yang mengalami akselerasi pembayaran pada triwulan terakhir," ujar Eli dalam siaran pers Pemprov DKI Jakarta, dikutip Kamis (23/10/2025).
Eli mengatakan, SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) Pemprov DKI Jakarta menunjukkan angka tinggi sampai November dan akan menyusut drastis pada Desember setiap tahunnya, seiring dengan pembayaran yang meningkat signifikan pada dua bulan terakhir.
Ia mencontohkan, pembayaran saat Desember 2023 mencapai Rp16 triliun dan Desember 2024 mencapai Rp18 triliun. "Sebagai gambaran, pembayaran di Desember 2023 mencapai Rp 16 T dan Desember 2024 mencapai 18 T," kata Eli.
Sementara itu, perlambatan penyerapan anggaran pada kuartal II dan III tahun ini juga terjadi karena adanya penyesuaian program quick win melalui APBD Perubahan 2025 dan upaya perbaikan tata kelola pengadaan barang dan jasa sesuai prinsip good governance dan spending better (kemanfaatan).
Meski demikian, Eli menekankan, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung telah mendorong perangkat daerah untuk melakukan percepatan penyerapan anggaran, terutama belanja prioritas dengan alokasi besar, sambil tetap memperhatikan tata kelola yang baik.
"Pemprov DKI berkomitmen untuk mendorong penyerapan anggaran di triwulan IV melalui belanja yang berkualitas, berdampak bagi kepentingan masyarakat, dan turut berkontribusi dalam mengakselerasi perekonomian nasional," paparnya.
![]() Realisasi Belanja Dana Pemda. (Dok. Kemenkeu dan Bank Indonesia) |
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pramono: 22 Halte TJ Dibakar-Dirusak, Perbaikan Selesai 8/9 September
