Purbaya Tarik Lagi Uang 'Nganggur' di Kementerian Akhir Oktober

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
10 October 2025 17:55
Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan pemaparan dalam program Squawk Box CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (10/10/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan pemaparan dalam program Squawk Box CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (10/10/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mulai melakukan pergeseran anggaran antar Kementerian/Lembaga yang tidak bisa melakukan penyerapan maksimal hingga akhir Oktober 2025.

Hal ini sebagai upaya untuk menjaga efektivitas belanja pemerintah di penghujung tahun.

"Akhir Oktober sudah kita lihat semuanya siapa yang bagus siapa yang jelek nah nanti kalau nggak bisa menyerap mulai kita ambil," ujar Purbaya saat ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jumat (10/10/2025).

Purbaya menekankan pergeseran ini juga menjadi upaya pemerintah dalam menjaga target defisit fiskal berada di bawah 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Adapun masing-masing Kementerian/Lembaga ditargetkan telah menggunakan 95% anggaran.

"Penyerapannya gampang bisa habis nggak ada masalah yang penting maksimal jadi kita geser-geser biar habis mungkin harusnya di atas 95%," ujarnya.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja negara hingga Agustus 2025 mencapai Rp 1.960,3 triliun atau 54,1% terhadap APBN sebesar Ro 3.621,3 triliun.

Secara rinci, belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 1.388,8 atau 59,1% dari Rp 2.701,4 triliun sepanjang tahun 2025 untuk belanja K/L Rp 686 triliun dari outlook Rp 1.160,1 triliun dan belanja non K/L Rp 702,8 triliun dari APBN 2025 sebesar Rp 1.541,4 atay 45,6% terhadap APBN.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkeu Kirim Orang Bantu Kementerian Baru Biar Anggaran Cepat Cair

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular