Internasional

Janji Arab ke Israel saat Bujuk Setujui Damai Gaza dengan Hamas

sef, CNBC Indonesia

Kamis, 09/10/2025 10:00 WIB

Foto: Orang-orang mengibarkan bendera Israel saat menghadiri protes terhadap pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menyerukan pembebasan sandera yang diculik dalam serangan mematikan pada 7 Oktober di Israel oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 25 Mei 2024. (REUTERS/Marko Djurica)

Jakarta, CNBC Indonesia - Janji Arab untuk Israel, jika mau menandatangani proposal perjanjian perdamaian Gaza, Palestina, dengan kelompok Hamas terungkap. Hal ini dimuat laman The Times of Israel, Kamis (9/10/2025).

Laman itu mengutip Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty. Saat diwawancarai saluran TV Arab Saudi, Al-Arabiya, ia mengatakan bahwa "negara-negara Arab lainnya akan menandatangani perjanjian damai dengan Israel jika perang di Gaza berakhir".

Baca:

Breaking News: Israel-Hamas Resmi Setuju Tahap 1 Perdamaian Gaza

Tidak diketahui apakah ini termasuk perjanjian normalisasi antara sejumlah negara Arab dengan Israel, yang sebelumnya ditelurkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di tahun pertama menjabat, Abraham Accords. Saat pertama kali menjabat di 2017 hingga 2021, Trump berhasil menormalisasi hubungan Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.

Ia menambahkan bahwa penjamin utama keberhasilan perundingan di Mesir adalah Trump sendiri. Diketahui sebelumnya, Rabu malam kesepakatan sudah disetujui israel dan Hamas untuk mengakhiri perang, mendatangkan bantuan, memulangkan para sandera Israel, membebaskan tahanan keamanan Palestina, dan menarik mundur pasukan IDF dari Gaza.

Baca:

Allahu Akbar! Warga Gaza Respons Israel-Hamas Deal Tahap 1 Perdamaian

Meski berita ini diturunkan belum ada konfirmasi terkait janji lain yang ditawarkan Arab. Diketahui, Israel memang gencar menyuarakan normalisasi ke negara Arab dan Muslim, termasuk Arab Saudi dan Indonesia.

Khusus RI, di 2020 lalu, pemerintah AS- sekutu dekat Israel- malah sempat dilaporkan menawarkan investasi triliunan rupiah asal Indonesia bersedia membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Badan pengelola dana investasi bernama The U.S. International Development Finance Corporation, disebut-sebut siap meningkatkan portofolio investasinya menjadi US$2 miliar.