Trump Diam-Diam Deklarasi 'Perang', 5 Jet Tempur AS Dekati Negara Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela kembali meningkat. Jet tempur AS dilaporkan mendekati garis pantai Venezuela, Kamis.
Saat laporan jet-jet turun, di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump dilaporkan telah menyatakan bahwa AS kini sedang terlibat dalam "konflik bersenjata". Hal ini terungkap dalam sebuah pemberitahuan rahasia ke Kongres AS, yang diberikan pekan ini.
Mengutip AFP, Jumat (3/10/2025), Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino, mengatakan bahwa pertahanan udara dan sistem pelacakan bandara mendeteksi lebih dari lima jet tempur AS terbang mendekati pantainya. Sebelumnya, AS telah mengirimkan 10 jet tempur F-35 ke Puerto Riko, wilayah AS di Karibia, dan memerintahkan peningkatan kekuatan angkatan laut besar-besaran, dengan delapan kapal perang dan satu kapal selam nuklir, bulan lalu.
"Serangan ilegal.... Pprovokasi," kata Kementerian Perdagangan Venezuela, dikutip Jumat (3/10/2025).
"Pesawat-pesawat itu terdeteksi 75 kilometer dari pantai kami," tambahnya menyebut AS melanggar hukum internasional dan membahayakan penerbangan sipil di Laut Karibia.
Maduro sendiri telah menuduh Trump melakukan upaya rahasia untuk mengubah rezim. AS berulang kali mengatakan Maduro menjabat kembali sebagai presiden dengan jalur tidak sah.
Sebelumnya, dalam laporan NBC, Trump mengatakan bahwa Negeri Paman Sam berada dalam situasi konflik bersenjata, merujuk sebuah pemberitahuan rahasia pekan ini.
Kelompok yang terlibat "perang" dengan Washington itu adalah kartel narkoba, di mana Trump menuding bahwa anggota organisasi tersebut dapat ditargetkan sebagai kombatan ilegal.
"Presiden menetapkan kartel-kartel ini sebagai kelompok bersenjata non-negara, menetapkan mereka sebagai organisasi teroris, dan menetapkan bahwa tindakan mereka merupakan serangan bersenjata terhadap Amerika Serikat," demikian bunyi pemberitahuan tersebut.
"Sebagai tanggapan, berdasarkan dampak kumulatif dari tindakan permusuhan ini terhadap warga negara dan kepentingan Amerika Serikat serta negara-negara asing sahabat, Presiden menetapkan bahwa Amerika Serikat berada dalam konflik bersenjata non-internasional dengan organisasi-organisasi teroris yang telah ditetapkan ini," tambahnya.
Penetapan ini pada dasarnya menempatkan kartel narkoba dalam kategori hukum yang sama dengan kelompok teroris seperti Al Qaeda atau ISIS. Pemberitahuan kepada Kongres mencantumkan contoh tindakan yang dapat diambil Trump dalam menargetkan kartel dan mengutip serangan pada 15 September yang menewaskan sekitar 3 'kombatan ilegal'.
Trump kerap menyebut Nicolas Maduro terkait dengan kartel narkoba itu. Maduro membantahnya dan sempat mengirimkan surat hendak berdialog 6 September.
(sef/sef)