Internasional

Putin Kena "Begal", Eropa Mau Bagi-Bagi Aset Rusia bak Rampasan Perang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 October 2025 21:59
Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat saat ia dan Presiden AS Donald Trump (tidak terlihat) mengadakan konferensi pers setelah pertemuan mereka untuk merundingkan akhir perang di Ukraina, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, di Anchorage, Alaska, AS, 15 Agustus 2025. (REUTERS/Jeenah Moon)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat saat ia dan Presiden AS Donald Trump (tidak terlihat) mengadakan konferensi pers setelah pertemuan mereka untuk merundingkan akhir perang di Ukraina, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, di Anchorage, Alaska, AS, 15 Agustus 2025. (REUTERS/Jeenah Moon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belgia menegaskan Uni Eropa (UE) harus berbagi risiko jika rencana penggunaan aset Rusia yang dibekukan untuk mendanai pinjaman ke Ukraina disetujui. Perdana Menteri Belgia Bart De Wever menekankan negaranya tidak bisa dibiarkan menanggung beban sendiri jika muncul konsekuensi hukum dari keputusan itu.

Dalam pertemuan puncak UE di Kopenhagen, Rabu (1/10/2025), para pemimpin Eropa menyatakan dukungan luas atas gagasan penggunaan aset Rusia yang dibekukan di Barat untuk memberikan pinjaman 140 miliar euro (Rp2.380 triliun) kepada Ukraina. Namun, diskusi lanjutan dibutuhkan untuk merampungkan aspek hukum.

"Tidak ada uang gratis. Selalu ada konsekuensinya," ujar De Wever kepada wartawan di Kopenhagen, seperti dikutip Reuters, Kamis (2/10/2025).

"Saya ingin tanda tangan mereka yang menyatakan, jika kami mengambil uang Putin, kami menggunakannya, kami semua akan bertanggung jawab jika terjadi kesalahan," tambahnya.

Belgia, yang menjadi lokasi sebagian besar aset Rusia yang dibekukan, meminta jaminan kuat sebelum menyetujui rencana tersebut.

"Sangat jelas bahwa Belgia tidak bisa menjadi satu-satunya negara anggota yang menanggung risiko, risiko tersebut harus ditanggung oleh yang lebih luas," tambah De Wever.

Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memastikan kekhawatiran Belgia akan ditangani. Ia mengatakan "eksekutif Uni Eropa akan mengembangkan rencana ini lebih lanjut dan memastikan aspek hukum serta solidaritas antaranggota diperkuat."

Sementara itu, Kremlin mengecam usulan penggunaan aset tersebut sebagai "pencurian murni".

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NATO Pecah! Negara Ini Ngotot Jadi 'Tamu Agung' Rusia, Semprot Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular