Internasional

Netanyahu Hindari Eropa dan Rela Terbang Memutar Menuju PBB, Kenapa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
26 September 2025 09:20
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato pada acara pembukaan delegasi bipartisan legislator Amerika terbesar yang pernah ada untuk Israel di Kementerian Luar Negeri di Yerusalem pada Senin, 15 September 2025. Debbie Hill/Pool via REUTERS
Foto: via REUTERS/DEBBIE HILL

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali memilih rute penerbangan memutar saat menuju Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS). Langkah ini disebut-sebut untuk menghindari risiko penangkapan di Eropa terkait surat perintah yang dikeluarkan Pengadilan Pidana Internasional (ICC).

Data pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat resmi Israel, Wing of Zion, melewati Yunani dan Italia sebelum berbelok ke selatan melalui Selat Gibraltar menuju Atlantik, alih-alih jalur lebih pendek melintasi Prancis, Spanyol, hingga Inggris.

Seorang diplomat Prancis mengatakan kepada AFP, pihaknya sempat mengizinkan Israel menggunakan wilayah udaranya.

"Namun, pada akhirnya pesawat tersebut tidak melintasi wilayah udara Prancis," ujarnya.

ICC sebelumnya menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu atas dugaan kejahatan perang, termasuk penggunaan kelaparan sebagai metode peperangan. Negara-negara Eropa yang menandatangani Statuta Roma secara hukum diwajibkan menangkap dan menyerahkannya jika ia memasuki wilayah mereka.

Meski pemerintah Israel tak memberikan penjelasan resmi, media setempat melaporkan rute memutar dipilih untuk menghindari risiko tersebut.

"Jika terjadi pendaratan darurat di Eropa, ia bisa ditangkap sebagai penjahat perang," kata Duta Besar Israel untuk AS Yechiel Leiter, dikutip Times of Israel.

Langkah Netanyahu datang di tengah ketegangan diplomatik, terutama dengan Prancis yang baru saja memimpin pengakuan Palestina sebagai negara. Netanyahu sendiri dijadwalkan berpidato di Majelis Umum PBB pada Jumat dan bertemu Presiden AS Donald Trump pekan depan.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eks PM Israel Blak-blakan Sebut Negaranya Lakukan Kejahatan Perang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular