5 Program 'Quick Wins' Purbaya Kejar Target Setoran Negara 2025

Arrijal Rachman , CNBC Indonesia
Jumat, 26/09/2025 09:35 WIB
Foto: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam memberi pemaparan APBN Kita di Kantor kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, (22/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memiliki lima program hasil cepat atau quick win yang ditujukan khusus untuk mengejar target penerimaan perpajakan hingga akhir tahun ini.

Realisasi penerimaan perpajakan hingga Agustus 2025 masih 1.330,4 triliun atau baru tercapai 55,7% dari target sebesar Rp 2.387,3 triliun. Realisasi ini pun masih lebih rendah 3,6% dari capaian per Agustus 2024 senilai Rp 1.379,8 triliun.


"Untuk memperbaiki performa penerimaan negara termasuk penerimaan pajak yang belakangan masih terkontraksi," kata Purbaya saat konferensi pers APBN edisi September 2025, dikutip Jumat (26/9/2025).

Program pertama, Purbaya mengatakan, ia akan mendorong gerak perekonomian lebih cepat tumbuh supaya setoran perpajakan kian naik. Salah satunya dengan mendorong kenaikan peredaran uang primer atau M0 melalui penempatan dana mengganggur pemerintah di Bank Indonesia senilai Rp 200 triliun ke lima bank milik negara.

"Otomatis pajaknya juga akan lebih baik jadi saya naikin pendapatan bukan dengan menaikkan tarif, tapi mendorong aktivitas ekonomi supaya pajak saya lebih besar. Anda juga enggak kerasa bayarnya, karena kalau ekonominya tumbuh kenceng kan anda bayar pajaknya happy ya kan?" ucap Purbaya.

Program quick win kedua ialah dengan cara mengejar setoran para penunggak pajak yang jumlahnya mencapai 200 wajib pajak, dengan nilai tunggalan Rp 60 triliun. Ia memastikan, pekan ini para penunggak pajak akan berkomitmen membayar utang pajaknya itu ke negara.

"Dan mereka enggak akan bisa lari. Kami juga melakukan penegakan hukum ya dengan serius untuk yang non-compliance. Inu menggunakan kerjasama dengan Kejaksaan Agung, Polisi, KPK dan PPATK," paparnya.

Ketiga, Purbaya mengatakan, program quick win nya ialah memastikan selesainya penuntasan masalah sistem inti administrasi pajak atau coretax system. Ia bahkan akan memanggil ahli IT dari luar negeri untuk memperbaiki sistem yang telah diluncurkan sejak 1 Januari 2025 itu.

"Pada dasarnya saya akan lihat coretax seperti apa keterlambatannya, akan kita perbaiki secepatnya dalam 1 bulan harusnya bisa, itu masalahnya di IT, dan nanti saya bawa jago-jago IT dari luar yang bisa memperbaiki itu dengan cepat," ungkap Purbaya.

Keempat, ialah dengan memperkuat penindakan terhadap rokok ilegal. Ia memastikan di bawah kepemimpinannya, rokok ilegal, termasuk yang dari China tak akan lagi bisa beredar di Indonesia, baik di marketplace, toko kelontong, hingga masuk melalui jalur hijau bea dan cukai.

"Kalau ada kecurangan-kecurangan mungkin ya dalam waktu dekat kita akan dapat banyak orang di situ tuh nanti. Yang terlibat kita akan sikat kalau ada yang terlibat dari bea cukai maupun orang departemen keuangan," ungkap Purbaya.

Kelima, ialah dengan memastikan percepatan belanja negara yang selama ini lambat di kementerian atau lembaga. Menurutnya, percepatan belanja negara melalui berbagai program stimulus ekonomi dan program prioritas Presiden Prabowo Subianto seharusnya bisa menjaga daya beli masyarakat untuk terus konsumsi dan semakin patuh membayar pajak.

"Itu mungkin short term quick wins yang akan kita design dalam waktu satu bulan ke depan," tutur Purbaya.


(arj/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tebar Stimulus Ekonomi, Purbaya Jamin Defisit APBN Tak Melebar