Realisasi Belanja APBN Capai Rp1.960,3 T per Agustus 2025, Buat Apa?

Arrijal Rachman , CNBC Indonesia
25 September 2025 15:05
Wamenkeu Suahasil Nazara saat Konferensi Pers APBN KITA bulan Juni 2025 di Jakarta, Selasa (17/6/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Wamenkeu Suahasil Nazara saat Konferensi Pers APBN KITA bulan Juni 2025 di Jakarta, Selasa (17/6/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja negara hingga Agustus 2025 mencapai Rp 1.960,3 triliun atau 54,1% terhadap APBN sebesar Ro 3.621,3 triliun.

Secara rinci, belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 1.388,8 atau 59,1% dari Rp 2.701,4 triliun sepanjang tahun 2025 untuk belanja K/L Rp 686 triliun dari outlook Rp 1.160,1 triliun dan belanja non K/L Rp 702,8 triliun dari APBN 2025 sebesar Rp 1.541,4 atay 45,6% terhadap APBN.

Adapun untuk transfer ke daerah sebesar Rp 571,5 triliun atau 66,1% dari outlook Rp 919,9 triliun.

Lebih lanjut, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan belanja K/L dimanfaatkan untuk penyaluran bansos seperti PBI JKN PKH Kartu sembako, PIP, dan KIP kuliah melalui validasi DTSEN serta pelaksanaan program prioritas pemerintah

Belanja non K/L untuk pembayaran manfaat pensiun dan subsidi tepat waktu.

"Realisasi belanja pegawai mencapai Rp 212,8 triliun. Jumlah ini meningkat dari periode yang sama tahun lalu 7,6% dari Rp 197,8 triliun. Adapun direalisasikan untuk gaji dan tunjangan sebesar Rp 138,8 triliun dan tunjangan kinerja, lembur, dan lain-lain sebesar Rp 74 triliun," ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (22/9/2025).


Sementara untuk belanja barang mencapai Rp 232,2 triliun meningkat dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 226,7 triliun.

"Realisasi belanja terdiri dari layanan masyarakat melalui Kementerian Lembaga sebesar Rp 102,4 triliun dan BLU Rp 59,8 triliun," ujar Suahasil.

Dari sisi belanja bansos, realisasi mencapai Rp 101,1 triliun atau meningkat 5,5% dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 95,9 triliun.

Secara rinci, realisasi terdiri dari PBI JKN sebesar Rp 30,9 triliun untuk 96,7 juta peserta, kartu sembako Rp 34,4 triliun untuk 18,3 juta KPM, PKH Rp 18,3 triliun untuk 10 juta KPM, KIP kuliah Rp 8,2 triliun untuk 895,9 ribu mahasiswa dan PIP Rp 6,6 triliun.

Sementara untuk belanja non K/L, pemerintah telah menyalurkan Rp 130,5 triliun untuk pembayaran pensiun melalui PT Taspen dan Asabri.

Selain itu, Rp 218 triliun telah direalisasikan untuk subsidi dan kompensasi. Mulai dari subsidi BBM sebanyak 10.284,4 ribu KL, LPG 3 Kg 4,91 juta Kg, listrik bersubsidi untuk 42,4 juta pelanggan, dan pupuk 5,0 juta ton


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Pantau Realisasi Program Prioritas Sektor Pendidikan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular