Kejar Target Rp336 T, Purbaya: Tarif Cukai Enggak Harus Naik

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
23 September 2025 14:55
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa dan Ketua DPR RI, Puan Maharani dalam Rapat Paripurna DPR  RI, ke-5 Masa Persidangan 1 Tahun Sidang 2025-2026 di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa dan Ketua DPR RI, Puan Maharani dalam Rapat Paripurna DPR RI, ke-5 Masa Persidangan 1 Tahun Sidang 2025-2026 di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan, kebijakan tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada 2026 akan diarahkan untuk menjaga keberlangsungan industrinya.

Ia mengatakan, meskipun target setoran kepabeanan dan cukai pada 2026 naik menjadi Rp 336 triliun dari rancangan awal sebesar Rp 334,30 triliun, cara untuk memperolehnya tak harus dengan menaikkan tarif, termasuk tarif cukai rokok.

"Pendapatan cukai itu nggak harus tarifnya naik kan," kata Purbaya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Meski begitu, dalam satu dua hari ke depan, ia mengatakan, akan menemui asosiasi industri rokok untuk meramu kebijakan CHT pada tahun depan. Ia memastikan, pemerintah akan menerapkan kebijakan CHT menyesuaikan kondisi industri.

"Yang penting adalah kita ingin menjaga, jangan sampai saya mematikan industri rokok domestik, sementara industri rokok di Cina hidup, gara-gara mereka yang mensuplai kita," tuturnya.

"Jadi nanti biar saya ketemu dengan mereka dulu (industri hasil tembakau), biar mereka janji sama saya apa aja," tegasnya.

Dari pihak DPR, sebetulnya juga mendorong pemerintah untuk tidak mengejar target cukai hanya dengan melalui cara menaikkan tarif.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah misalnya, meminta Purbaya untuk semakin menyederhanakan layer atau lapisan tarif cukai, supaya tak ada lagi permainan produksi rokok hanya untuk mendapat tarif yang lebih rendah.

"Karena permainannya semuanya di situ, di layernya saja sebenarnya. Kalau layernya semakin dibuka lebar, maka kemudian yang menengah ke bawah itu akan hidup. Tapi kalau layernya dia dipersempit, yang di bawah kan gerakannya susah," ucap Said.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rokok Murah Banjiri RI, Dirjen Bea Cukai Blak-blakan Ungkap Fakta Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular