
Menyemut! Demo Massa Pecah Tuntut DPR, Sebut "Parlemen Tak Tahu Malu"
Demonstrasi ke anggota parlemen menyebar ke dunia. Puluhan ribu warga Brasil berunjuk rasa ke anggota DPR yang mereka cap "tidak tahu malu".

Ribuan warga Brasil turun ke jalan di Rio de Janeiro, Sao Paulo, dan Brasilia pada Minggu (21/9/2025) untuk memprotes rancangan undang-undang (RUU) kontroversial yang disahkan Kongres. RUU tersebut dinilai memberi kekebalan hukum kepada anggota parlemen serta mengurangi hukuman bagi pelaku penyerbuan gedung pemerintahan pada 8 Januari 2023. (REUTERS/Amanda Perobelli)

Ini usai para dewan mengetuk RUU amnesti yang menguntungkan mantan Presiden Jair Bolsonaro, sambil berupaya melindungi diri mereka dari tuntutan pidana. Bolsonaro dijatuhi hukuman 27 tahun penjara pekan lalu karena merencanakan kudeta dan dalam beberapa hari. Kongres yang mayoritas konservatif telah mempercepat pengesahan RUU amnesti yang dapat menguntungkan pemimpin sayap kanan tersebut. "Tidak ada amnesti," teriak massa di puluhan kota di Brasil, sambil mengangkat spanduk dan mengenakan stiker bertuliskan "Kongres yang Tidak Tahu Malu".(REUTERS/Amanda Perobelli)

Para pengunjuk rasa menyebut RUU tersebut "Rancangan Undang-Undang Bandit". Undang-undang tersebut juga mewajibkan Kongres untuk memberikan suara secara rahasia guna memberikan lampu hijau bagi warganya untuk didakwa atau ditangkap. (REUTERS/Tuane Fernandes)

Kongres sendiri sedang mendorong untuk menawarkan amnesti kepada 700 pendukung Bolsonaro yang dihukum karena menyerbu gedung-gedung pemerintah seminggu setelah Lula menjabat pada Januari 2023. Yang semakin memicu kemarahan publik, para anggota parlemen mengesahkan RUU tersebut untuk meningkatkan kekebalan mereka, dengan alasan perlunya perlindungan terhadap tindakan peradilan yang melampaui batas. (REUTERS/Tuane Fernandes)

"Kaum kiri sedang melakukan reorganisasi dalam menghadapi semua kekejaman ini. Dan saya merasa kita telah mencapai titik tercekik itu -- ia tercekat di tenggorokan kita, siap untuk keluar sebagai jeritan," kata Henrique Marques, seorang insinyur lingkungan berusia 42 tahun, yang termasuk di antara ribuan orang yang berunjuk rasa di ibu kota Brasilia.(REUTERS/Amanda Perobelli)

"Saya mendukung rakyat Brasil. Demonstrasi hari ini menunjukkan bahwa rakyat tidak menginginkan imputasi atau amnesti," tegas Presiden Luiz Inácio Lula da Silva dimuat AFP, dikutip Senin (22/9/2025).(REUTERS/Pilar Olivares)

Patung-patung tiup yang menggambarkan mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan Presiden AS Donald Trump duduk selama protes. (REUTERS/Pilar Olivares)