11 Ha Lahan Kosong Stasiun Kampung Bandan Bakal Jadi Apartemen Murah

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Rabu, 17/09/2025 16:48 WIB
Foto: Hashim Djojohadikusumo, Fahri Hamzah, dan Dirut KAI Bobby Rasyid saat meresmikan proyek pembangunan 50.000 unit hunian di Kampung Bandan, Jakarta Utara/Dok: KAI

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan mengubah lahan kosong seluas 11 hektare yang berada di Kampung Bandan, Jakarta Utara menjadi hunian vertikal atau apartemen dengan harga terjangkau.

Adapun, lahan tersebut dimiliki oleh KAI dan nantinya akan disiapkan rusun yang saling terintegrasi dengan Stasiun Kampung Bandan dan wilayah sekitarnya. Integrasi tersebut mengusung konsep transit oriented development (TOD).

Adapun proyek ini merupakan buah hasil kerja sama antara Satuan Tugas (Satgas) Perumahan bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, dan investor asal Qatar yakni Al Qilaa International Group (Al Qilaa).


Direktur Utama (Dirut) KAI Bobby Rasyid mengatakan nantinya kawasan tersebut dapat menjadi TOD terbesar, terutama di Jakarta Utara.

Foto: Investor asal Qatar, Al Qilaa International Group (Al Qilaa) meresmikan proyek investasi 50.000 unit hunian vertikal di Kampung Bandan. (Dok.KAI)
Investor asal Qatar, Al Qilaa International Group (Al Qilaa) meresmikan proyek investasi 50.000 unit hunian vertikal di Kampung Bandan. (Dok.KAI)

"Insya Allah ke depannya, mohon Pak Wamen PKP, kita ini akan mempunyai ToD terbesar di kawasan ini," kata Bobby saat memberikan paparannya di acara Pencanangan Pra Kerjasama Dalam Rangka Dukungan Terhadap PSN Program Pembangunan 3 Juta Rumah, Rabu (17/9/2025).

Tak hanya itu saja, KAI juga siap mengintegrasikan 600 stasiun kereta api dengan apartemen yang berkonsep TOD.

"Kami mempunyai lebih dari 600 stasiun di seluruh Indonesia yang siap diintegrasikan untuk hunian yang layak dan tentunya berbasis TOD," lanjut Bobby.

Namun, belum diketahui stasiun mana saja yang dapat menjadi integrasi apartemen.

Perubahan lahan kosong 11 hektare menjadi apartemen dengan harga terjangkau ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam pemenuhan program pembangunan 3 juta rumah. Nantinya, di lahan tersebut akan dibangun 50.000 unit apartemen. Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengatakan hunian ini akan dapat menampung 50.000 hingga 250.000 orang.

Hashim menambahkan dengan hal ini, maka masyarakat yang ingin mempunyai tempat tinggal dapat memanfaatkan ini.

"Dengan proyek ini, dampaknya luar biasa, dalam 50.000 unit apartemen, nanti bisa menampung kurang lebih antara 50.000 sampai 250.000 jiwa yang saat ini tinggal di luar kota atau di rumah-rumah kumuh, dan tempat kumuh," ujar Hashim.


(chd/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bank Yang Kecipratan Rp 200 T Bisa Biayai Proyek Pemerintah