40.000 Ton Gula Petani "Tak Laku" Dibeli Danantara, Duitnya Segini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
11 September 2025 12:50
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (11/9/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (11/9/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memastikan program penyerapan gula petani oleh Danantara melalui ID Food dan Sinergi Gula Nusantara (SGN) sudah berjalan. Hingga saat ini, sebanyak 40 ribu ton gula petani telah dibeli dengan dukungan anggaran Rp1,5 triliun.

"Sudah, sudah. Duitnya sudah ada," kata Sudaryono saat ditanya soal realisasi penyerapan gula, ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Ia menegaskan, mekanisme penyerapan ini tidak berarti seluruh gula petani otomatis dibeli oleh Danantara. Penyerapan hanya dilakukan pada gula yang tidak terserap pasar, agar harga dan kesejahteraan petani tetap terjaga.

"Pokoknya gini lho, intinya itu bukan terus gula petani dibeli semua sama Danantara. Gula petani yang tidak diserap pasar, dia bilang 'kok nggak laku-laku ya, Pak'. Nah, negara hadir kita membantu petani yang susah. Sama seperti gabah Rp6.500, bukan berarti gabahnya dibeli semua sama Bulog. Salah," jelasnya.

Menurutnya, hingga kini penyerapan gula petani yang sudah terealisasi mencapai 40 ribu ton. Skema pembelian dilakukan secara bertahap.

"(Sudah terserap) 40 ribu ton, kan bertahap ya. 40 ribu ton sudah dibeli," ujarnya.

Terkait target serapan, Sudaryono menyebut alokasi Rp1,5 triliun tidak harus dihabiskan seluruhnya. Anggaran digunakan sesuai kebutuhan, yakni untuk menutup gula yang tak terserap pasar.

"Ya, itu tadi disampaikan. Kalau misalnya sudah diserap pasar ya berarti sudah gitu. Jadi Rp1,5 triliun itu nggak terus dihabisin. Yang tidak diserap pasar berapa? Ya kalau yang perkiraan tuh, ya kira-kira hitungan kami maksimal Rp1,5 triliun tuh sudah cukup lah," ungkap dia.

Sudaryono menekankan, kehadiran negara sangat penting agar petani tidak dirugikan ketika harga gula jatuh karena tidak laku terjual.

"Gini lho, praktiknya itu. Sudah digiling jadi gula, terus nggak dibeli-beli. Jadi turun, turun, turun, kan kasihan. Kalau sudah dibeli di harga yang paling murah kan kasihan. Di situ negara hadir ya. Negara hadir membantu gula yang tidak diserap oleh pasar. Negara hadir membantu petani," tuturnya.

Ia menambahkan, apabila dana Rp1,5 triliun habis terserap, pemerintah bisa kembali mengajukan tambahan anggaran. "Yang jelas Rp1,5 triliun dialokasikan. Yang tidak diserap pasar dibeli oleh negara. Kalau Rp1,5 triliun ternyata diserap, ternyata habis, ya kita bisa ajukan lagi (anggarannya). Tapi kan sejauh ini kan masih sisa, duitnya masih ada. Kan lelang masih berproses ya," kata Sudaryono.

Senada, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa dana Rp1,5 triliun tersebut telah disiapkan melalui Danantara dan disalurkan kepada BUMN pangan untuk menyerap gula petani.

"Ya pokoknya saya nggak hafal detilnya, tapi intinya sudah ada anggaran Rp1,5 triliun dari Danantara, diberikan kepada BUMN, SGN sebagai anak perusahaan PTPN Holding 3, kemudian ID Food anak perusahaannya juga disiapin untuk menyerap," ujar Arief dalam kesempatan yang sama.

Ia menekankan, tujuan utama program ini adalah menjaga semangat petani tebu agar tidak berhenti menanam hanya karena gula hasil panen tidak terserap pasar.

"Jadi intinya, jangan sampai nanti orang nggak mau menanam tebu, karena tebunya jadi gula, gulanya nggak laku. Ya, itu sih poinnya," pungkasnya.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (11/9/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (11/9/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis (11/9/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Yakin 2 Tahun Lagi RI Bisa Swasembada Gula, Asal..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular