Internasional

Perusahaan Obat Raksasa Ini PHK 9.000 Karyawan, Hemat Rp20 T per Tahun

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 10/09/2025 20:00 WIB
Foto: AFP/MADS CLAUS RASMUSSEN

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen obat penurun berat badan Wegovy, Novo Nordisk, akan memangkas 9.000 karyawan atau sekitar 11,5% dari total tenaga kerjanya. Restrukturisasi ini ditujukan untuk menghemat US$1,3 miliar (Rp20,1 triliun) per tahun, di tengah persaingan ketat dengan Eli Lilly dari Amerika Serikat.

Novo, yang tahun lalu sempat menjadi perusahaan publik paling berharga di Eropa, kini menghadapi perlambatan penjualan Wegovy dan obat diabetes Ozempic, terutama di AS.

"Pasar kami terus berkembang, terutama di bidang obesitas, karena persaingan semakin ketat dan berorientasi konsumen. Perusahaan kami juga harus berkembang," kata CEO Mike Doustdar, Rabu (10/9/2025), seperti dikutip Reuters.


Doustdar menegaskan langkah ini akan menanamkan budaya berbasis kinerja, mengalokasikan sumber daya lebih efektif, dan memprioritaskan investasi pada area yang memberi dampak besar. Analis Nordnet, Per Hansen, menilai restrukturisasi ini positif.

"Rencana penghematan ini sulit, wajar, dan sangat penting. Mike Doustdar perlu membersihkan situasi agar Novo dapat terus maju," ujarnya.

Perusahaan memperkirakan biaya restrukturisasi satu kali mencapai 9 miliar kroner Denmark (Rp19,6 triliun) pada kuartal ketiga, termasuk biaya penurunan nilai. Namun, penghematan sudah diantisipasi mulai kuartal keempat senilai 1 miliar kroner Denmark (Rp2,2 triliun), dan secara tahunan diperkirakan mencapai 8 miliar kroner Denmark (Rp17,4 triliun).

Saat ini Novo memiliki 78.400 tenaga kerja global, dengan sekitar 5.000 PHK akan terjadi di Denmark. Pemangkasan besar-besaran ini menyusul kebijakan pembekuan perekrutan global bulan lalu untuk posisi non-esensial.

Dampak restrukturisasi membuat proyeksi pertumbuhan laba operasional tahun ini melambat menjadi 4%-10%, turun dari perkiraan sebelumnya 10%-16%.

"Terkadang keputusan tersulit adalah keputusan yang tepat untuk masa depan. Saya yakin ini langkah yang benar untuk kesuksesan jangka panjang Novo Nordisk," kata Doustdar melalui LinkedIn.

Kinerja saham Novo juga tertekan. Juli lalu, investor kehilangan US$70 miliar (Rp1.085 triliun) dari nilai pasar perusahaan akibat peringatan laba. Sejak awal tahun, saham Novo sudah jatuh hampir 46%, memangkas valuasi menjadi US$181 miliar (Rp2.805 triliun) dari puncaknya tahun lalu yang mencapai US$650 miliar (Rp10.075 triliun).

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Polandia Tembak Jatuh Drone Rusia, NATO Siaga