Internasional

Negara Ini Rela Jadi "Senjata" Trump Lawan Kekuatan Raksasa China

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 September 2025 21:00
Bendera Somaliland terlihat dalam rapat umum kampanye partai oposisi utama Waddani di Hargeisa pada 8 November 2024, menjelang pemilihan presiden Somaliland 2024. Negara bagian Somaliland yang mendeklarasikan diri sebagai negara sendiri ini akan menjadi tuan rumah pemilihan presiden dan legislatif yang telah lama tertunda pada 13 November 2024. (Photo by LUIS TATO / AFP/File Foto)
Foto: Bendera Somaliland terlihat dalam rapat umum kampanye partai oposisi utama Waddani di Hargeisa pada 8 November 2024, menjelang pemilihan presiden Somaliland 2024. Negara bagian Somaliland yang mendeklarasikan diri sebagai negara sendiri ini akan menjadi tuan rumah pemilihan presiden dan legislatif yang telah lama tertunda pada 13 November 2024. (AFP/LUIS TATO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Somaliland, negara otonom di Tanduk Afrika, berambisi menjadi mitra strategis Amerika Serikat (AS) dalam persaingan global dengan China. Meski demikian, status Somaliland masih jadi ganjalan karena secara resmi diakui dunia internasional sebagai bagian dari Somalia.

"Amerika Serikat mengakui kedaulatan dan integritas teritorial Republik Federal Somalia, yang mencakup wilayah Somaliland," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, seperti dikutip Newsweek, Selasa (9/9/2025).

Namun, Somaliland terus melobi Washington. Bashir Goth, perwakilan Somaliland untuk AS, menilai pendekatan lama yang mengandalkan pemerintah pusat Somalia gagal menciptakan stabilitas.

"Somaliland berharap dapat melanjutkan percakapan yang konstruktif dan pragmatis dengan para pejabat AS mengenai masa depan hubungan bilateral kita," kata Goth.

Somaliland juga menawarkan dirinya sebagai mitra demokratis dan stabil di kawasan yang rawan konflik.

"Somaliland telah membangun masyarakat yang aman, stabil, dan demokratis, terbuka terhadap investasi asing, dan berupaya menjalin hubungan damai dengan tetangga," tambah Goth.

Klaim Somaliland menarik perhatian di Washington, terutama di kalangan politisi Partai Republik. Senator Ted Cruz, misalnya, mendesak Donald Trump untuk mengakui Somaliland.

"Somaliland telah muncul sebagai mitra keamanan dan diplomatik penting bagi AS, membantu memajukan kepentingan keamanan nasional di Tanduk Afrika," tegas Cruz dalam suratnya ke Trump.

Selain aspek keamanan, Somaliland juga menggoda AS dengan cadangan mineral penting, termasuk litium dan tembaga, yang dibutuhkan dalam rantai pasokan global. "Seiring upaya AS mendiversifikasi sumber mineral dari dominasi China, Somaliland adalah mitra potensial," kata Goth.

Namun, sejumlah pakar mengingatkan risiko pengakuan Somaliland. David Shinn, mantan diplomat AS di Afrika, menyebut dampaknya bisa merusak hubungan dengan Mogadishu dan memicu resistensi di Uni Afrika.

"Saya bersimpati pada rakyat Somaliland, tapi menjadi negara pertama yang mengakui Somaliland bukanlah kepentingan nasional AS saat ini," ujar Shinn.

Adapun China telah menolak keras langkah Somaliland tersebut. "Somaliland adalah bagian dari Somalia. China mendukung penuh upaya pemerintah Somalia menjaga persatuan dan integritas teritorial," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Vs China Makin Panas, Trump Naikkan Tarif untuk Kapal Made in China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular