Rapatkan Barisan, Pemuda Lintas Iman Tekankan Hal Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah Organisasi Pemuda Lintas Iman mengeluarkan pernyataan sikap atas rangkaian aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai kota Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Dalam hal ini, gabungan organisasi tersebut menekankan kepada masyarakat untuk saling jaga satu sama lain.
Organisasi tersebut terdiri atas GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, GAMKI, Gemabudhi, Peradah, Gema Khonghucu, GPII, dan Gema Mathla'ul Anwar.
"Menyampaikan simpati dan dukacita yang mendalam kepada seluruh korban dalam aksi demonstrasi di beberapa daerah, baik yang mengalami luka-luka dan meninggal dunia," tulis pernyataan Organisasi Pemuda Lintas Iman, dikutip Senin (1/9/2025).
Tak hanya itu, mereka juga meminta Pemerintah dan DPR untuk mendengar tuntutan rakyat serta mengevaluasi setiap kebijakan dan program pemerintah yang dinilai merugikan dan membebani rakyat.
Organisasi Pemuda Lintas Iman juga turut mendesak Pimpinan Partai Politik segera memberhentikan para anggota DPR RI dan pengurus Partai yang mengeluarkan pernyataan yang provokatif dan melukai hati rakyat serta menginstruksikan kepada seluruh kader Partai untuk menjaga ucapan serta lebih berempati kepada persoalan rakyat.
Untuk itu, mereka mengajak seluruh elemen masyarakat yang menyampaikan tuntutan dan aspirasi, untuk menjaga kondusifitas dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah, serta tidak terprovokasi untuk melakukan aksi anarkis seperti perusakan, pembakaran, dan penjarahan yang merugikan sesama masyarakat.
"Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling menjaga satu sama lain, menolak demo anarkis, dan tidak terpengaruh dengan penggiringan isu yang menyinggung suku, agama, etnis, dan golongan (SARA) untuk mencegah terulangnya peristiwa kerusuhan 98," tegasnya.
Lebih jauh, Organisasi Pemuda Lintas Iman juga meminta Polri dan TNI untuk menjaga keamanan dengan terukur, tidak represif kepada masyarakat yang melakukan aksi demo damai, serta menindak tegas para pelaku aksi anarkis yang memicu huru-hara serta melakukan perusakan, pembakaran, dan penjarahan.
Tidak ketinggalan, mereka menginstruksikan kepada seluruh kader organisasi agar bersama-sama dengan masyarakat. Termasuk, bergotong-royong, bahu-membahu, membangun ruang dialog dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan semua elemen masyarakat, menjaga fasilitas umum, serta membantu kesulitan masyarakat di daerah masing-masing.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
