
Hari Ini Pedagang Sembako di Pasar Berjualan Normal, Tegas Bilang Gini

Jakarta, CNBC Indonesia - Suasana di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (1/9/2025) pagi ini, terlihat tetap ramai dipadati pedagang sembako dan pembeli. Hilir mudik warga yang berbelanja maupun pedagang yang menawarkan dagangan membuat pasar tetap terasa hidup, meski dalam beberapa hari terakhir situasi di Jakarta memanas akibat aksi demonstrasi.
Pantauan di lapangan menunjukkan tidak ada tanda-tanda aktivitas pasar terhenti. Deretan pedagang bahan pangan tetap menggelar dagangan, mulai dari ikan segar, sayur mayur, hingga pedagang pecel dan susu kedelai. Pembeli pun datang silih berganti. Kondisi ini seakan tak terpengaruh oleh rangkaian aksi unjuk rasa yang sempat berlangsung di berbagai titik Jakarta pada 25-31 Agustus 2025 kemarin.
Sebagaimana diketahui, ribuan massa turun ke jalan dalam aksi yang sempat menimbulkan kekisruhan di sejumlah ruas ibu kota, bahkan diwarnai bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan. Namun, geliat pasar tradisional di Jakarta tampak berjalan normal.
Asep, pedagang susu kedelai, menegaskan dirinya tetap berjualan seperti biasa. "Jualan kok, nggak ada libur. Kalaupun saya libur pasti ada yang gantiin," ucapnya saat ditemui di lokasi.
Ia menambahkan, kondisi pasar sejauh ini terasa aman. "Kenapa harus nggak (jualan)? InsyaAllah aman kok. Kemarin juga di sini tetap ramai jualan, ya sama kayak gini," kata Asep.
Soal pembeli, ia mengaku tetap ramai dan tingkat keramaian sama seperti hari-hari biasanya. "Ramai juga. Kemarin saya jualan jam 9 an sudah habis, sudah pulang. Biasanya saya jam 10-11 masih di sini. (Kemarin jadi lebih ramai?) Nggak, kalau Sabtu-Minggu memang pasti lebih ramai. Kemarin nggak ada pengurangan maksudnya, sama kayak hari-hari biasanya," sambungnya.
Hal serupa disampaikan Neri, pedagang ikan bandeng dan tongkol. Ia menegaskan pasar tetap berjalan normal. "Tetap. Nggak berubah. Kata saya di sini aman. Mungkin beda ya kalau di daerah sana (lokasi aksi demonstrasi)," ucap dia.
Meski lokasi pasar bisa dikatakan tidak terlalu jauh dari area demonstrasi yang ricuh, bahkan sempat dilabeli sebagai daerah waspada atau berwarna kuning, ia mengaku tetap merasa aman. "Iya, tapi aman lah. Buktinya pada jualan, pada belanja," katanya.
Neri bahkan menegaskan tidak ada rasa cemas maupun khawatir. "Nggak sih, demi sesuap nasi. Kalau nggak jualan nggak dapat duit dong saya. Ibaratnya, kalaupun besok kiamat juga saya tetap jualan," tegas dia.
Sulaiman, pedagang lain yang ikut menimpali, menambahkan bahwa situasi ekonomi saat ini memaksa pedagang untuk tetap berjualan, meski dalam kondisi memanas sekalipun.
"Zaman sekarang semua serba susah, kita harus berani-berani. Kalau apa-apa takut nggak makan nanti. Semua barang mahal, jadi ya cari duit juga harus ekstra. Belum lagi kalau harga naik kan pasti pembeli ngurang," ucapnya.
Sementara itu, Asih, pedagang pecel, juga mengaku tak berhenti berjualan sejak kemarin. "Jualan. Kemarin Minggu, sama Senin (hari ini) biasanya pasar lagi ramai-ramainya, masa saya libur. Apalagi awal bulan," ucap dia.
Soal rasa cemas dan khawatir, ia pun lantas menampik. "Nggak lah, tetap ramai kok di sini," tutur Asih.
![]() Pantauan kondisi pasar di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky) |
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar Gembrong Sepi Gelap Bak Kuburan, Pembeli Kabur-Toko Banyak Tutup
