INTERNASIONAL

Perang Gaza Senjata Makan Tuan, Ribuan Warga Israel Demo Netanyahu

tfa, CNBC Indonesia
27 August 2025 07:35
Demonstrasi telah digelar secara rutin selama hampir 22 bulan perang setelah serangan kelompok Hamas pada tahun 2023. Namun, aksi protes pada hari Minggu (17/8) waktu setempat itu tampaknya menjadi salah satu yang terbesar sejauh ini. (REUTERS/Amir Cohen)
Foto: Demonstrasi telah digelar secara rutin selama hampir 22 bulan perang setelah serangan kelompok Hamas pada tahun 2023. Namun, aksi protes pada hari Minggu (17/8) waktu setempat itu tampaknya menjadi salah satu yang terbesar sejauh ini. Baca artikel detiknews,

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan warga Israel menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di Tel Aviv pada Selasa (26/8/2025), menekan pemerintah agar segera mencapai kesepakatan pembebasan sandera dan menghentikan perang di Gaza. Aksi berlangsung bertepatan dengan rapat kabinet keamanan Israel.

Sejak pagi, demonstran memblokir jalan utama di pusat kota, membawa bendera Israel serta foto para sandera. Menjelang malam, massa kian membesar dan memadati "Lapangan Penyanderaan", pusat aksi protes yang telah berlangsung berbulan-bulan.

"Pemerintah mengecewakan kami. Kami tidak akan menyerah sampai semua sandera pulang," teriak massa sambil membunyikan klakson dan menabuh drum, seperti dikutip AFP.

Seorang peserta aksi, Yoav Vider (29), mengatakan dirinya hadir untuk menuntut langkah nyata pemerintah dalam pembebasan sandera.

"Saya di sini terutama untuk memprotes dan menuntut pemerintah membuat kesepakatan, memulangkan semua sandera, dan mengakhiri perang," ujarnya.

Kemarahan publik juga datang dari keluarga korban. Ruby Chen, ayah salah satu sandera, mengecam PM Benjamin Netanyahu yang dianggap lebih mementingkan operasi militer ketimbang keselamatan tawanan.

"Perdana Menteri memprioritaskan penghancuran Hamas daripada pembebasan sandera. Ia rela mengorbankan 50 sandera demi kepentingan politik," kata Chen.

Meski rapat kabinet digelar pada Selasa malam, Netanyahu belum memberikan kepastian arah kebijakan mengenai sandera di Gaza.

"Kami baru saja selesai rapat kabinet. Saya tidak bisa menjelaskan terlalu banyak. Tapi saya akan mengatakan satu hal: ini dimulai di Gaza, dan akan berakhir di Gaza," kata Netanyahu.

Sementara itu, mediator internasional mendesak Israel merespons proposal gencatan senjata baru dari Hamas. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, menegaskan pihaknya masih menunggu tanggapan Israel.

"Tanggung jawab kini berada di pihak Israel. Selebihnya hanyalah pencitraan politik," ujarnya.

Tekanan terhadap Israel semakin besar setelah serangan udara menewaskan sedikitnya 20 orang di sebuah rumah sakit Gaza pada Senin, termasuk lima jurnalis dari Al Jazeera, Associated Press, dan Reuters. Militer Israel berdalih serangan menargetkan kamera Hamas, namun membenarkan akan meninjau ulang proses otorisasi operasi.

Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, perang Israel-Hamas sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 62.800 warga Palestina. Dari 251 sandera yang diculik Hamas, 49 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 27 yang diperkirakan tewas.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Lempar Rencana 'Gila' Akhiri Perang Gaza, Ini Respons Hamas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular