Tunggu Aturan, Logam Tanah Jarang Tidak Untuk Dikelola Umum!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
25 August 2025 17:30
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai rapat dengan Menkeu Sri Mulyani. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai rapat dengan Menkeu Sri Mulyani. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadali memastikan bahwa kelak mineral Logam Tanah Jarang (LTJ) atau rare earth element tidak untuk dikelola umum. Kepemilikannya akan dikelola oleh negara.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Bahlil mendukung kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto membentuk Badan Industri Mineral.

Menteri Bahlil menyebutkan, bahwa Badan Industri Mineral akan fokus pada penelitian industri yang bisa menciptakan nilai tambah. Seperti misalnya mineral kritis logam tanah jarang yang harganya cukup tinggi.

"Dalam kebijakan ini, kami di hulunya, bahan bakunya itu, nanti untuk logam tanah jarang tidak kami izinkan dikelola oleh umum, tapi akan dikelola oleh negara. Nanti ada tata kelola sendiri, dan kita tunggu saja aturannya," ungkap Menteri Bahlil usai ditemui di Istana Negara, Senin (25/8/2025).

Kementerian ESDM, kata Bahlil, akan menyiapkan bahan baku dari mineral kritis seperti logam tanah jarang tersebut. Kemudian, produk akhirnya akan dikelola oleh Badan Industri Mineral.

"Produk akhirnya nanti di badan industri mineral ini yang akan tentukan. Ini kan masih dipimpin oleh Menristek (Brian Yuliarto)," tegas Bahlil.

Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Brian Yuliarto sebagai Kepala Badan Industri Mineral. Pelantikan itu digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025). Dasar hukum pengangkatan Brian sebagai kepala lembaga tersebut adalah Keputusan Presiden Nomor 77P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala Badan Industri Mineral.

Brian menerangkan, bahwa Badan Industri Mineral akan mengelola material-material strategis terkait dengan industri pertahanan. Yakni logam tanah jarang dan juga radio aktif. "Material strategi ini cukup penting untuk kedaulatan bangsa. Juga diharapkan bisa meningkatkan ekonomi kita," terang Brian Yuliarto saat ditemui di Istana Negara, Senin (25/8/2025).

Sayangnya, Brian belum membeberkan akan ada di bawah Kementerian mana Badan Industri Mineral ini. "Karena ini diharapkan muatan teknologinya cukup banyak, jadi pengembangan di perguruan tinggi terkait mineral logam tanah jarang diharapkan bisa didorong diaplikasikan di industri," tegas Brian.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI & Arab Bakal Bertemu, Bahas Mineral Kritis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular