Internasional

Terungkap! Kim Jong Un Punya Pangkalan Rudal Rahasia Dekat China

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Jumat, 22/08/2025 21:40 WIB
Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi sebuah pabrik yang memproduksi kerang dan mesin di lokasi yang tidak disebutkan di Korea Utara, dalam gambar yang dirilis pada 7 Mei 2025 oleh Kantor Berita Pusat Korea resmi Korea Utara. (via REUTERS/KCNA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara diduga memiliki pangkalan militer rahasia yang berpotensi menampung rudal balistik antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir. Temuan ini dipublikasikan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS), lembaga think tank berbasis di Washington.

Dalam laporan yang dirilis Rabu (21/8/2025), CSIS menyebut pangkalan bernama Sinpung-dong itu berlokasi di Provinsi Pyongan Utara, sekitar 27 km dari perbatasan China. Fasilitas tersebut diyakini mampu menampung enam hingga sembilan ICBM beserta peluncurnya.

"Senjata ini menimbulkan potensi ancaman nuklir bagi Asia Timur dan daratan Amerika Serikat," tulis CSIS, seperti dikutip The Guardian pada Jumat (22/8/2025).


Laporan itu menyebut pangkalan Sinpung-dong adalah konfirmasi mendalam pertama dari sumber terbuka terkait fasilitas rahasia tersebut. Sinpung-dong disebut sebagai salah satu dari 15 hingga 20 pangkalan rudal, fasilitas pemeliharaan, dan penyimpanan hulu ledak yang tidak pernah dideklarasikan Pyongyang.

Menurut CSIS, fasilitas itu tidak pernah masuk dalam agenda negosiasi denuklirisasi antara AS dan Korea Utara. "Peluncur dan rudal dapat meninggalkan pangkalan ini saat krisis atau perang, lalu melakukan peluncuran yang sulit dideteksi dari wilayah lain," kata para peneliti.

Pengungkapan ini datang di tengah meningkatnya ambisi nuklir Pyongyang. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebelumnya menyerukan "ekspansi cepat" kemampuan nuklir negara itu, terutama setelah kegagalan KTT dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi pada 2019.

Sejak pertemuan tersebut, Korea Utara menegaskan tidak akan menyerahkan senjata nuklirnya dan bahkan menyebut statusnya sebagai negara nuklir "tidak dapat diubah".

Situasi diperumit dengan semakin eratnya hubungan Korut dan Rusia pasca-invasi ke Ukraina. Badan intelijen Korea Selatan melaporkan Pyongyang mengirim lebih dari 10.000 tentara serta persenjataan ke Rusia pada 2024. Sebagai imbalan, Moskow disebut memberi dukungan teknologi satelit dan antariksa canggih.

"Peluncur satelit dan ICBM memiliki sebagian besar teknologi dasar yang sama," tulis CSIS, menegaskan bahwa kolaborasi ini berpotensi memperkuat kemampuan militer Korea Utara di level strategis.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Korut Tingkatkan Senjata Nuklir Saat AS-Korsel Latihan Militer Bersama