Amran Ungkap 1 Juta Buruh Penggilingan Padi Terancam Hilang Pekerjaan
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan, setidaknya ada 1 juta orang yang kehilangan pekerjaan akibat bangkrutnya penggilingan padi skala kecil.
Angka itu hasil taksiran, ada sekitar 161.000 unit penggilingan kecil dengan estimasi tenaga kerja 10 orang. Jika penggilingan-penggilingan padi ini kalah melawan monopoli perusahaan besar, kata dia, para karyawannya akan kehilangan pekerjaan.
Hal itu terungkap saat Amran mengikuti Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/8/2025). Amran pun membeberkan alasan di balik kondisi tersebut.
Dia menegaskan, bangkrutnya penggilingan kecil bukan karena efek kasus hukum dugaan perdagangan-produksi beras premium tak sesuai mutu dan label kemasan.
"Sekarang ada yang mem-framing bahwa banyak pabrik kecil tutup. Tutupnya bukan hari ini, itu sudah (tutup sejak) 15-20 tahun lalu. Kami sudah paparkan di rakortas, kemudian di ratas kami sampaikan. Mungkin ke depan kita bisa menetap kembali," kata Amran, dikutip Jumat (22/8/2025).
Saat ini, paparnya, ada 161.401 unit usaha penggilingan padi kecil di Indonesia dengan kapasitas terpasang sekitar 116,2 juta ton. Sementara, produksi nasional hanya sekitar 65 juta ton gabah kering panen (GKP) per tahun.
"Artinya apa? Dengan penggilingan kecil saja, ini masih ada kapasitas yang terpasang yang tidak terpakai," ujarnya.
Masalah muncul ketika pemain usaha penggilingan padi skala menengah dan besar masuk ke pasar. Dengan total kapasitas terpasang mencapai 50 juta ton per tahun. Tentu ini akan menambah besarnya kapasitas terpasang yang ada. Dan, semakin menambah tekanan pada penggilingan kecil.
"Dan yang terjadi di lapangan adalah kalau yang kecil pada saat paceklik, kalau musim panen raya itu masih aman, tapi begitu masuk rendengan, paceklik itu panennya tinggal 30% dari total. Maksimal 35%," kata Amran.
"Katanya, saat penggilingan besar masuk ke pasar, harga gabah bisa terdorong naik. Penggilingan kecil biasanya membeli dengan harga sekitar Rp 6.700 per kg, sementara penggilingan besar sanggup membeli hingga Rp 7.000 per kg karena memiliki pabrik yang lebih efisien," tukasnya menambahkan.
Karena itu, imbuh dia, tanpa adanya intervensi, penggilingan kecil bisa habis tergerus persaingan.
"Dan pada saatnya nanti yang besar ini memonopoli dan 161.000 katakanlah yang mempekerjakan 10 orang berarti 1 juta orang kehilangan pekerjaan," kata Amran.
(dce/dce)