100 Ribu Ton Gula Numpuk di Gudang-Pabrik, Petani Teriak Minta Tolong

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
21 August 2025 12:35
Petugas gudang gula sugar (konsumsi) mendata pasokan gula yang akan dikirim ke berbagai daerah ke seluruh Indonesia di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (23/11/2020). Dalam sehari bisa mengirim 250 ton gula sugar dengan kapasitas 10 truk angkut. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) 

Pemerintah dan dunia usaha masih menghitung angka pasti stok nasional pada akhir 2020 yang menjadi dasar penentuan rencana pemenuhan kebutuhan gula pada 2021. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Gula di Pelabuhan Tanjung Priok (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Petani tebu mengungkapkan upaya pemerintah Prabowo untuk swasembada pangan khususnya dalam swasembada gula bisa terancam gagal, pasalnya penjualan gula hasil produksi petani saat ini tengah seret dan terhajar oleh impor.

"Kami mohon dalam forum baik ini komisi VI ada solusi terhadap masalah petani tebu yang dihadapi sekarang agar industri gula ini tetap berjalan, swasembada gula bisa diraih, dipenuhi," kata Sekjen Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPN APTRI) APTRI M Nur Khabsyin dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Kamis (21/8/2025).

Lebih parah dari gagalnya swasembada gula, petani khawatir bahwa situasi sulit saat ini berdampak pada rontoknya ekosistem gula, bahkan sampai terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) pada pekerja di pabrik-pabrik tebu.

"Dari presiden ke presiden tidak pernah terwujud, mudah-mudahan di era Presiden Prabowo swasembada gula terwujud, kami mohon ada solusi hal ini, kalau nggak swasembada gula nggak terwujud, pabrik gula berhenti giling, terjadi PHK masal, roda ekonomi pada ekosistem gula ini terhenti, ini yang kami takutkan," sebut Nur.

Saat ini gula petani yang tidak laku sebanyak 100 ribu ton dan akan terus bertambah menumpuk di gudang pabrik gula. Ia meminta pemerintah harus mengambil langkah membeli gula petani melalui BUMN yang ditunjuk.

Bongkar Muat Gula Pasir. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Bongkar Muat Gula Pasir. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Bongkar Muat Gula Pasir. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Gula kami menumpuk di gudang-gudang pabrik dan ini perlu ada solusi, gula juga harus ada cashflow yang mencukupi kebutuhan sirkulasi musim giling, termasuk gaji karyawan, kalau gula ngga laku bisa menyebabkan kerugian," ujar Nur.

Padahal, petani mengaku telah menerima janji dari Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan untuk tidak melakukan impor selama pada empat komoditas pangan yakni beras, jagung, garam dan gula. Janji itu Ia terima saat Zulhas berkunjung ke Lumajang dan Malang, hingga diulang kembali kala Ia bertandang ke kantor Kemenko Pangan di Jakarta.

"Pada 5 Februari kami diterima di kantornya, betul-betul selama harga gula nggak melonjak tinggi (tidak akan impor), sekarang harga gula juga nggak melonjak, dari situ suasana pasar gula masih bagus, lelang kita Rp 14.700/Kg di atas HPP yang penting. Tapi ternyata itu di dalam pidato bahwa nggak impor, tapi Februari juga diputuskan untuk memenuhi CBP pemerintah impor gula 200 ribu ton," sebut Ketua Umum APTRI Soemitro Samadikoen.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Yakin 2 Tahun Lagi RI Bisa Swasembada Gula, Asal..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular