Gempa M2,3 Guncang Cimahi, BMKG Ingatkan Bahaya Sesar Lembang-Ucap Ini

Damiana, CNBC Indonesia
19 August 2025 15:40
Pusat gempa berada di darat 9 km barat laut Kota Cimahi. (Dok. BMKG)
Foto: Pusat gempa berada di darat 9 km barat laut Kota Cimahi. (Dok. BMKG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan ancaman bahaya yang mengintai wilayah Jawa Barat. Yaitu, terjadinya peningkatan aktivitas kegempaan di Sesar Lembang.

"Kami ingatkan segmen barat Sesar Lembang terjadi peningkatan aktivitas seismic," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi, Selasa (19/8/2025).

Sebelumnya Daryono telah mengungkapkan, hasil monitoring BMKG, sejak 24 Juli 2025 Sesar Lembang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan, khususnya Segmen Cimeta (barat).

Gempa-gempa tersebut dirasakan warga, yaitu:

- M1,8 - 24 Juli 2025
- M2,1 - 28 Juli 2025
- M1,9 - 14 Agustus 2025
- M1,8 - 15 Agustus 2025.

Dan hari ini, Selasa (19/8/2025) pada pukul 11:41"57 WIB, BMKG mencatat telah terjadi gempa berkekuatan M2,3. Koordinat gempa terjadi di 6,82 LS-107,49 BT dengan pusat berada di darat, 9 km barat laut Kota Cimahi dan di kedalaman 10 km. Gempa ini masuk kategori gempa dirasakan, dengan skala II-III (lemah) di Bandung Barat.

"Yang pasti Sesar Lembang adalah sesar aktif. Jadi kapan saja bisa rilis. Fenomena seperti ini yang dikhawatirkan adalah gempa pembuka (fore shocks),' kata Daryono.

Dalam catatan BMKG, gempa merusak pernah terjadi akibat aktivitas di Sesar Lembang. Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis mengenai gempa M1,8 yang mengguncang daerah Pasirlangu dan Jambudipa, Cisarua, Bandung Barat pada hari Kamis, 14 Agustus 2025 pukul 16:13:34 WIB.

"Catatan menunjukkan bahwa gempa merusak pernah terjadi pada 28 Agustus 2011. Saat itu terjadi gempa kuat dengan magnitudo M3,3 yang juga dipicu oleh aktivitas Sesar Lembang Segmen Cimeta. Gempa ini dilaporkan merusak 103 rumah di Kampung Muril Rahayu, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat," kata Daryono, dikutip Selasa (19/8/2025).

"Aktivitas gempa sore tadi menjadi bukti bahwa Sesar Lembang adalah jenis sesar aktif yang patut diwaspadai," ucapnya.

Dia menegaskan, bukan tanpa alasan jika para pakar selalu mengingatkan bahaya yang tersimpan di Sesar Lembang.

"Baik pakar geologi (tektonik), geodesi (dinamika kerak bumi), seismologi (gempa) mengamini itu semua. BMKG membuktikan bahwa Sesar Lembang adalah sesar aktif yang patut diwasapadai," tukasnya.

Upaya Konkret Demi Aman dan Selamat dari Dampak Gempa

Waspada terhadap sesar aktif, sambungnya, adalah upaya konkret yang dilakukan demi aman dan selamat dari gempa. Dengan memastikan bangunannya aman, tahan gempa-dengan struktur yang kuat dengan besi tulangan, serta mengacu building code-aturan bangunan tahan gempa atau ramah gempa.

Di antaranya, dengan bahan bangunan berbahan ringan dari bahan kayu dan bambu yang didisain menarik sehingga fleksibel saat terjadi gempa, tata interio rumah supaya tidak membahayakan saat terjadi guncangan gempa, mengupayakan perabotan dan furniture dalam rumah dapat dijadikan sebagai tempat berlindung saat gempa.

Tak hanya itu, lanjutnya, langkah yang harus dilakukan adalah menyiapkan diri dengan latihan cara melindungi diri selama terjadi gempa. Seperti, jatuhkan tangan dan lutut ke tanah atau lantai - lindungi kepala dan leher di bawah perabotan yang kokoh, berpegangan erat pada tempat berlindung, menyediakan peralatan untuk selamat.

Tak ketinggalan, dengan memahami keterampilan cara selamat dan bertindak tepat saat guncangan gempa terjadi. Selanjutnya dapat keluar rumah jika guncangan kuat gempa sudah reda.

BMKG ingatkan aktivitas di Sesar Lembang meningkat, Selasa (19/8/2025). (Dok. BMKG)Foto: BMKG ingatkan aktivitas di Sesar Lembang meningkat, Selasa (19/8/2025). (Dok. BMKG)
BMKG ingatkan aktivitas di Sesar Lembang meningkat, Selasa (19/8/2025). (Dok. BMKG)


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjelasan BMKG & Fakta Sesar Sagaing, Pemicu Gempa M7,7 di Myanmar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular