Jelang KTT Alaska, Putin Siap Luncurkan Rudal Nuklir "Tak Terkalahkan"
Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia diduga bersiap menguji coba rudal jelajah bertenaga nuklir terbaru 9M730 Burevestnik, hanya beberapa hari sebelum pertemuan Presiden Vladimir Putin dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Alaska.
Dua peneliti AS dan seorang sumber keamanan Barat mengungkapkan adanya aktivitas signifikan di lokasi uji Pankovo, Novaya Zemlya, Laut Barents. Analisis citra satelit komersial Planet Labs menunjukkan peningkatan personel, peralatan, kapal, dan pesawat yang terkait dengan uji coba rudal Burevestnik sebelumnya.
"Kita bisa melihat semua aktivitas di lokasi uji coba, baik berupa pasokan dalam jumlah besar yang datang untuk mendukung operasi maupun pergerakan di tempat peluncuran rudal," ujar Jeffrey Lewis dari Middlebury Institute of International Studies, dikutip Reuters, Kamis (14/8/2025).
Sumber keamanan Barat yang enggan disebut namanya mengonfirmasi bahwa Rusia tengah mempersiapkan uji coba rudal tersebut. Lewis memperkirakan peluncuran bisa dilakukan pekan ini, berpotensi membayangi KTT Trump-Putin.
Burevestnik, yang dijuluki SSC-X-9 Skyfall oleh NATO, diklaim Putin "tak terkalahkan" oleh sistem pertahanan rudal mana pun, dengan jangkauan hampir tak terbatas dan lintasan penerbangan tak terduga. Namun, sejumlah pakar meragukan kemampuan rudal ini menghindari pertahanan sekaligus menyoroti risiko radiasi di sepanjang jalur penerbangan.
Lewis dan peneliti CNA, Decker Eveleth, menyebut citra satelit sejak akhir Juli memperlihatkan tumpukan kontainer, derek, helikopter, serta dua pesawat pengumpul data yang parkir di pangkalan militer Rogachevo. Situs pelacakan VesselFinder.com juga mencatat kapal kargo Teriberka menuju Novaya Zemlya, mirip pola uji coba sebelumnya.
Pemberitahuan navigasi maritim dan penerbangan Rusia menunjukkan potensi waktu uji coba antara 9-22 Agustus. Militer Norwegia mengonfirmasi Laut Barents sebagai "lokasi utama" uji coba rudal Rusia, meski enggan mengungkap jenis amunisi.
Menurut mantan pejabat pengendalian senjata AS, Tom Countryman, jadwal uji coba semacam ini bisa saja dimajukan atau ditunda demi pertimbangan politik.
"Terkadang Anda dapat mempercepat atau memperlambat jadwal karena alasan politik," ujarnya.
Rekam jejak Burevestnik sejauh ini dinilai buruk oleh kelompok advokasi Nuclear Threat Initiative, dengan hanya dua keberhasilan parsial dari 13 uji coba yang diketahui. Meski begitu, para analis menilai proyek ini kian penting bagi Moskow sejak Trump mengumumkan pengembangan sistem pertahanan rudal Golden Dome pada Januari lalu.
(luc/luc)