Sri Mulyani: Tanpa Transparansi Ekonomi, Pasti Banyak Syaiton Nirojim

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
13 August 2025 13:15
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama & Pejabat Pada Unit Organisasi Non Eselon Kemenkeu, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (13/6/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Ministry of Finance Republic of Indonesia)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama & Pejabat Pada Unit Organisasi Non Eselon Kemenkeu, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (13/6/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Ministry of Finance Republic of Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan tata kelola ekonomi, termasuk pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan lepas dari prinsip transparansi.

Menurutnya, mengelola ekonomi tanpa transparansi akan banyak sekali godaan untuk menjadi tidak amanah terhadap kewajiban yang sudah dipercayai.

"Mengelola ekonomi tanpa transparansi, pasti di situ banyak syaiton nirojim. Maka menyampaikan itu menurut saya adalah sebuah wujud untuk kita dicek atau dilihat supaya kita terus ada di dalam rel yang amanah," ujar Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah Refleksi Kemerdekaan RI 2025, Rabu (13/8/2025).

Menurutnya, transparansi dalam mengelola keuangan negara juga menjadi salah satu bentuk teladan terhadap sifat Nabi Muhammad SAW yakni Tabligh yang berarti menyampaikan atau transparansi.

Secara keseluruhan, Sri Mulyani menjelaskan terdapat 4 sifat Nabi Muhammad SAW yang dapat diteladani menjadi fondasi tata kelola yang baik atau good governance. Yakni siddiq, amanah, tablig, dan fatonah.

"Empat karakter dari Rasulullah adalah apa yang hari ini disebut soundbite-nya adalah good governance. Kita sering hanya bicara tentang syariahnya, melupakan bahwa fondasi dari setiap cita-cita yang ingin dicapai adalah karakter yang menjalankan," ujarnya.

Sri Mulyani menjelaskan dua sifat Rasulullah yang sering tercederai dalam membangun perekonomian syariah adalah siddiq atau kejujuran dan amanah atau dapat dipercayai. Menurutnya, tanpa integritas, pengelolaan dana baik Rp 1 juta maupun Rp 3.800 triliun seperti APBN, bisa menzalimi rakyat yang paling membutuhkan.

"Kalau Anda tidak punya dan tidak menjaga sidik dan amanah, maka Anda akan tidak hanya mencederai cita-cita Islam itu, tapi Anda menzalimi orang yang paling perlu untuk kita bela," ujarnya.

Sementara sifat fathonah atau cerdas menurut Sri Mulyani sangat penting di tengah kemajuan teknologi yang cepat. Termasuk ancaman perang yang kini mengandalkan teknologi canggih.

"Dunia berubah begitu cepat. Semua membuat prediksi 10 tahun ke depan dunia akan berubah luar biasa karena teknologi. Kita lihat perang sekarang saja. Dulu adalah prajurit versus prajurit di depan battle. Perang dunia kedua, perang Vietnam. Sekarang drone versus drone," ujarnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diramal Tekor, Sri Mulyani Umumkan APBN Pagi Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular