RI Nambah 876,5 MW Pembangkit EBT di Semester I-2025, Ini Daftarnya

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
11 August 2025 17:35
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan paparan dalam konferensi pers Capaian Kinerja Semester I Tahun 2025 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin (11/8/2025). (Tangkapan Layar Youtube/KementerianESDM)
Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan paparan dalam konferensi pers Capaian Kinerja Semester I Tahun 2025 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin (11/8/2025). (Tangkapan Layar Youtube/KementerianESDM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat adanya tambahan pembangkit listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) di semester I-2025 mencapai 876,5 Mega Watt (MW). Dengan adanya tambahan itu, total kapasitas EBT mencapai 15,2 Giga Watt (GW).

Bahlil mengatakan total kapasitas pembangkit EBT di Indonesia saat ini mencapai 15,2 GW yang setara dengan 14,5% total pembangkit listrik di dalam negeri.

Adapun, tambahan kapasitas terpasang EBT yang mencapai 876,5 MW sepanjang Semester I-2025 meningkat dari tambahan EBT sepanjang tahun 2024 sebesar 761,9 GW.

"Lanjut nah ini kapasitas terpasang EBT 2025 15,2 GW. Ini kenaikan (tambahan kapasitas EBT) dari 2024 0,6% kenaikan," katanya dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Kementerian ESDM Semester I-2025, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (11/8/2025).

Kementerian ESDM mencatat, tambahan kapasitas EBT sepanjang Semester I-2025 terdiri dari:

Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP): 105,2 MW

  • PLTP Lumut Balai
  • PLTP Ijen dan PLTP Gunung Salak

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA): 492 MW

  • PLTP Merangin Jambi

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM): 8,2 MW

  • PLTM Merangin Jambi
  • PLTM Kanzy Bengkulu

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS): 233,3 MW

Pembangkit listrik tenaga Biomassa (PLTBm): 37,8 MW


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Siasat PLN Perbesar Kapasitas Pembangkit Gas di Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular