Airlangga: Rohana & Rojali ini Isu yang Ditiup-tiup, Faktanya Berbeda

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
05 August 2025 17:36
Suasana pusat perbelanjaan Pasaraya Blok M di Jakarta, Kamis (19/12/2024). Pasaraya Blok M yang meruapakan salah satu ikon mal di Jakarta Selatan kini kondisinya memprihatinkan dan sepi pengunjung. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Ilustrasi mal di Jakarta. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah membantah keberadaan rombongan jarang beli atau rojali dan rombongan hanya nanya-nanya (rohana) dalam perekonomian tanah air. Keberadaannya terbantahkan dengan realitas pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2025 yang mampu tumbuh 5,12%.



Ia menyebut, saat ekonomi tumbuh 5,12% pada kuartal II-2025, kinerja keuangan di sektor riil, misalnya di tiga perusahaan, dalam bentuk pabrik maupun minimarket yang banyak outlet di mal seluruhnya pada semester I-2025 tumbuh kencang, masing-masing 4,99%, 6,85%, dan 12,87%. Namun demikian, dia tak mendetailkan nama perusahaan itu.

"Ini menunjukkan bahwa terkait dengan isu rohana dan rojali ini isu yang ditiup-tiup. Jadi faktanya berbeda," tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Di sisi lain, Airlangga menyebut tekanan inflasi inti juga masih menunjukkan daya beli masyarakat stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ia memastikan masyarakat masih mampu melakukan konsumsi secara kuat.

"Core inflation di angka 2,32% dan dibandingkan per provinsi kita lihat beberapa provinsi tinggi. Artinya daya beli ataupun masyarakat di tengah ketidakpastian global masih melakukan konsumsi secara kuat dan angka ini ditunjukkan dari angka inflasi," kata Airlangga.


(arj/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Fenomena Rojali dan Rohana, Airlangga: ke Mal Hanya Makan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular