Bukan Rojali-Robeli, Fenomena Baru Menjamur di RI-Bos Mal Buka Suara
Jakarta, CNBC Indonesia - Bukan hanya rombongan jarang beli (Rojali) yang melanda mal-mal di Indonesia. Atau, juga bukan Robeli (rombongan benar beli) yang diprediksi siap menyerbu mal-mal di Tanah Air.
Belakangan ini, tren ritel dengan konsep stand alone atau gerai mandiri di luar pusat perbelanjaan juga semakin menjamur di berbagai kota di Indonesia. Fenomena ini kerap dikaitkan dengan alasan efisiensi biaya, termasuk tarif sewa mal yang dianggap tinggi.
Namun, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja, punya pandangan yang berbeda.
Menurut Alphonzus, pertumbuhan ritel stand alone memang mengalami peningkatan terutama sejak pandemi Covid-19. Namun, bukan semata karena mahalnya tarif sewa di pusat perbelanjaan, melainkan karena faktor fleksibilitas dan kemudahan operasional yang ditawarkan oleh konsep tersebut.
"Beberapa waktu terakhir ini dan khususnya pada saat pandemi memang ritel dengan konsep stand alone mengalami pertumbuhan ataupun perkembangan yang cukup banyak dikarenakan faktor fleksibilitas dan kemudahan," jelas Alphonzus kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (4/8/2025).
Meski begitu, ia menegaskan, pusat perbelanjaan tetap menjadi destinasi utama bagi masyarakat untuk berbelanja dan bersantai. Menurutnya, keunggulan pusat perbelanjaan terletak pada kelengkapan dan keragaman tenant yang tidak bisa disediakan oleh gerai mandiri.
"Pusat Perbelanjaan masih akan tetap menjadi pilihan, namun tentunya dikarenakan konsepnya yang berbeda, dikarenakan Pusat Perbelanjaan memiliki kategori penyewa yang lebih lengkap dan lebih beragam atau bervariasi," ujarnya.
Adapun keunggulan lainnya dari pusat perbelanjaan, lanjut dia, adalah mampu menghadirkan pengalaman berbelanja yang menyeluruh bagi konsumen.
"Kelengkapan dan keragaman penyewa akan menyediakan pengalaman (experience dan journey) berbelanja yang lebih lengkap bagi para pelanggan," kata dia.
Di sisi lain, Alphonzus tak menampik, tarif sewa tenant di dalam pusat perbelanjaan memang mulai bergerak naik secara perlahan, setelah lebih dari tiga tahun tak mengalami kenaikan. Adapun kenaikan ini disebut masih dalam batas wajar dan menyesuaikan dengan inflasi.
"Sudah berangsur mulai naik sejak setelah lebih dari tiga tahun tidak naik akibat pandemi Covid-19. Tarif sewa naik secara bertahap dengan besaran single digit saja yaitu minimum persentase inflasi sampai dengan maksimal 10%," pungkasnya.
(dce)