Daihatsu Buka-bukaan Rocky Hybrid Masih Impor Jepang, Ini Alasannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta pabrikan mobil menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor mobil. Merespons hal itu, manajemen Daihatsu pun buka suara dan mengaku akan melihat kondisi pasar terlebih dahulu.
"Ini kondisi yang normal, karena semuanya pasti akan dilihat dari sisi kapasitasnya, demand-nya," ujar Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation Tri Mulyono dikutip Senin (4/8/2025).
Untuk memenuhi permintaan, saat ini Daihatsu lebih memilih untuk mengimpor Rocky Hybrid dari Jepang. Jika nantinya permintaan terhadap kendaraan ini tinggi, maka perusahaan bisa memutuskan untuk melokalisasi kendaraan ini.
"Misalnya, demand-nya banyak, tentunya ini juga akan membuat sesuatu yang menstimulus dilakukan domestikasi. Jadi ini rasanya bukan sesuatu yang spesial sekali karena memang pasti dari pabrikan sudah memperhitungkan hal itu," ujar Tri.
Karenanya peluang untuk memproduksi kendaraan hybrid di Indonesia masih terbuka asal permintaannya mencukupi.
"Tetapi wacana itu tidak ditutup kemungkinannya karena kami memang pasti akan melihat animo pasar," ujarnya lagi.
Adapun mobil ini akan mulai dikirim ke konsumen beberapa bulan ke depan, yakni paling cepat di akhir November, atau awal Desember 2025.
"Ya November akhir, atau Desember awal," sebut Tri.
Sebagai informasi, Daihatsu merilis kendaraan hybrid pertamanya di Indonesia, yakni Rocky Hybrid di ajang Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2025. Mobil ini bakal mengaspal di jalanan RI mulai akhir tahun nanti.
(dce)