Gokil! RI Impor Air Mineral Mahal Sampai Es-Salju, Ini Negara Asalnya

Novina Putri Bestari & Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
Sabtu, 02/08/2025 20:15 WIB
Foto: Ilustrasi Es Batu. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor air mineral dan es ke Indonesia tercatat mengalami peningkatan tajam selama Januari hingga Mei 2025. Pengirimannya berasal dari sejumlah negara, mulai dari Perancis hingga Jepang.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, nilai impor air mineral (HS 22011010) mencapai US$1,74 juta. Jumlah itu naik 148,48% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara volume impor juga mengalami kenaikan, yakni mencapai 125,85% atau menjadi 1.707 ton.

Sejumlah negara yang menjadi pemasok terbesar adalah Perancis (826 ton), Fiji (340 ton), Italia (320 ton), dan Jepang (41 ton). Arab Saudi yang dikenal sebagai negara gurun juga masuk jadi salah satu eksportirĀ dengan besaran 24,4 ton dan naik 268% per tahunnya.


Impor produk es dan salju (HS 22019010) juga mengalami peningkatan. Kenaikannya mencapai 709% dari sisi volume dan nilai 532%, yakni impor sebanyak 367 ton es dengan nilai US$263.300. Bahrain jadi negara pengekspor terbesar, mencapai 213 ton. Adapula Arab Saudi (105 ton) dan Uni Emirat Arab (24,7 ton).

Fenomena ini terjadi salah satunya karena segmen pasar dan kualitas produk yang masuk ke Indonesia. Alinea melaporkan air mineral impor umumnya kategori premium, misalnya dari Pegunungan Alpen di Perancis dan Italia atau air vulkanik dari Fiji.

Air mineral itu jadi pilihan di restoran bintang lima, hotel internasional dan layanan katering penerbangan atau diplomatik.

Sementara Arab Saudi memiliki produk unggulan seperti Zamzam Water. Sejumlah air mineral lain juga berasal dari pengeboran dalam dan pengolahan khusus di Taif dan Mekah.

Untuk es dari Bahrain dan UEA digunakan untuk industri makanan dan minuman kelas atas. Khususnya pada ekspor ulang produk olahan laut, penyimpanan spesifik kedutaan dan acara internasional.

Naiknya impor ini juga dampak dari peningkatan hubungan dagang bilateral. Salah satunya Indonesia dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan senilai US$27 miliar dalam bidang sektor logistik, pangan hingga hospitality pada Juli 2025 lalu.

Jalur logistik langsung dari Jeddah dan Manama ke pelabuhan besar di Indonesia yang telah terbuka juga membuat distribusi barang non primer seperti air dan es lebih cepat. Biaya logistik kian efisien, membuat restoran atau hotel premium bisa mendatangkan produk luar negeri dengan harga terjangkau.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prancis Akan Akui Negara Palestina