Lifting Minyak Tahun Depan di Target Naik Hingga 610.000 Barel

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
01 August 2025 11:45
TIS Energy Group secara resmi mengumumkan penyelesaian proses akuisisi strategis atas Blok Sebuku dari Mubadala Energy, perusahaan minyak dan gas bumi asal Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (31/07/2025). (Doc TIS Energy)
Foto: TIS Energy Group secara resmi mengumumkan penyelesaian proses akuisisi strategis atas Blok Sebuku dari Mubadala Energy, perusahaan minyak dan gas bumi asal Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (31/07/2025). (Doc TIS Energy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi minyak siap jual alias lifting pada tahun 2026 rencananya ditargetkan sebesar 610 ribu barel per hari (bph). Hal tersebut diketahui usai Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menggelar rapat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tri Winarno yang turut hadir dalam rapat tersebut menjelaskan bahwa saat ini pemerintah masih melakukan pembahasan perihal penetapan target lifting minyak. Meski begitu, besaran lifting pada tahun 2026 diusulkan di angka 610 ribu bph.

"Lifting enam ratusan sepuluh lah 2026. Ya masih ada pembahasannya," ujar Bahlil di Kantor Kementerian Keuangan, dikutip Jumat (1/8/2025).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, lifting minyak nasional saat ini sudah melebihi target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Sampai pada Juli 2025 ini sudah menyentuh 608.000 barel per hari (bph) dari target 605.000 bph.

Kendati sudah melebihi target, Bahlil menegaskan capaian lifting melewati target tersebut belum merupakan angka kumulatif sepanjang 2025.

"Hari ini, saya baru keluar dari kantor, saya lihat di layar monitor yang online, sudah mencapai 608.000 barel hari ini lifting kita. Tapi belum akumulatif, ya," ungkapnya dalam acara Energi Mineral Festival 2025, dikutip Kamis (31/7/2025).

Dalam catatannya, Indonesia belum pernah mencapai target lifting minyak bahkan sejak tahun 2008. Pada tahun 2024 lalu, target lifting minyak dalam APBN juga tidak tercapai yakni hanya 579.000 bph, jauh dari target 635.000 bph.

"Ya, kita doakan, saya mohon support, bahwa Insya Allah, atas berkat dan arahan serta perintah Bapak Presiden Prabowo, untuk lifting kita (tahun 2025) harus bisa mencapai sesuai target APBN," tambahnya.

Di kesempatan berbeda, Bahlil menargetkan pemanfaatan optimal dari 128 cekungan yang ada di dalam negeri. Memang, tercatat baru 20 cekungan yang berproduksi. Artinya, masih banyak potensi yang dapat dieksplorasi lebih lanjut. Di samping itu, masih banyak juga Wilayah Kerja (WK) yang sudah memiliki Plan of Development (POD), namun tak kunjung jalan.

Oleh sebab itu, sesuai arahan dari Presiden Prabowo, ia akan bekerja sama dengan KKKS untuk mencari terobosan dalam rangka peningkatan lifting, termasuk mencari akar permasalahan apabila terjadi perlambatan dalam perizinan, sekaligus mempercepat prosesnya.

"Saya akan turun membantu Bapak Ibu semua untuk proses perizinan. Tapi saya mohon bagi yang sudah selesai izinnya, dan atau yang tidak ada persoalan lagi, tolong segera jalan," ungkap Bahlil.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular