Mentan Amran Lapor Update Kasus Beras Oplosan ke Prabowo, Ungkap Ini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
31 July 2025 12:05
Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman. (Dok. Kementan)
Foto: Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman. (Dok. Kementan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melaporkan langsung kasus beras oplosan hingga kondisi stok pangan nasional kepada Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan terbatas di Istana Negara, Rabu (30/7/2025) kemarin. Isu pengawasan mutu beras menjadi salah satu perhatian utama dalam laporan tersebut.

Disebutkan, dalam pertemuan itu Presiden Prabowo meminta laporan menyeluruh dari sektor pertanian, termasuk produksi, distribusi, hingga pengawasan kualitas pangan. Salah satu poin penting yang disampaikan Mentan Amran adalah hasil investigasi pemerintah terhadap ratusan merek beras yang beredar di pasaran.

"Sebanyak 212 merek tidak sesuai standar. Ini bukan sekadar soal oplosan, tapi soal pelanggaran terhadap regulasi mutu. Kami sudah sampaikan ke Kapolri dan Jaksa Agung, dan akan ditindaklanjuti sesuai arahan Presiden," kata Amran dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (31/7/2025).

Ia menegaskan, pemerintah serius menangani temuan tersebut dan menindaklanjuti sesuai arahan Presiden Prabowo. "Arahan beliau sangat jelas. Pelaku usaha yang tidak mematuhi ketentuan, akan ditindaklanjuti," tambahnya.

Selain soal beras oplosan, Amran juga menyampaikan kondisi produksi dan distribusi pangan nasional. Ia menyebut sektor pertanian Indonesia saat ini berada dalam kondisi aman, dengan cadangan beras yang mencukupi.

"Kami laporkan bahwa sesuai data BPS, ada peningkatan produksi kita sebesar 14%. Stok kita masuk posisi 4,2 juta ton. Kami sampaikan juga kepada seluruh masyarakat bahwa kondisi kita aman karena stok kita tertinggi selama ini," ujar Amran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional diperkirakan mencapai 24,97 juta ton sepanjang Januari-Agustus 2025, naik 14,09% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo juga meminta pembaruan soal program cetak sawah sebagai bagian dari ketahanan pangan jangka panjang. Amran menyebut program tersebut berjalan baik di berbagai wilayah.

"Presiden Prabowo tadi tanyakan progres cetak sawah. Kami laporkan kepada beliau bahwa berjalan dengan baik, mulai dari Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, dan lain-lain. Insyaallah dapat selesai tepat waktu," ujarnya.

Untuk menjaga stabilitas harga di pasar, Kementerian Pertanian juga telah menyiapkan stok beras dan memperkuat operasi pasar.

"Kami siapkan 1,3 juta ton beras SPHP dan 360 ribu ton untuk bantuan sosial, total 1,5 juta ton yang siap didistribusikan. Ini bagian dari upaya kami menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan di seluruh wilayah," jelasnya.

Amran menegaskan, Presiden memberi perhatian penuh terhadap isu pangan dan menekankan pentingnya keberlanjutan produksi.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dipanggil Prabowo ke Istana, Mentan Amran Lapor Data Baru Stok Beras

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular