Internasional

Kapal China Mulai Seliweran di 'Gerbang AS', Trump Turunkan Hercules

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
29 July 2025 15:00
Kapal pemecah es Italia Laura Bassi membawa para ilmuwan yang meneliti di Antartika, berlayar di dekat Teluk Wales, Antartika dalam foto yang diperoleh Reuters pada 31 Januari 2023. (PNRA/Handout via REUTERS)
Foto: Ilustrasi kapal pemecah es China masuk 'gerbang' AS. (via REUTERS/PNRA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kapal pemecah es riset berbendera China terdeteksi beroperasi di dalam Paparan Benua Luas (ECS) Amerika Serikat (AS) di Samudra Arktik akhir pekan kemarin. Hal ini memicu respons dari Penjaga Pantai Paman Sam.

Kapal tersebut, Xue Long 2, yang dioperasikan oleh Institut Penelitian Kutub China, terlihat sekitar 290 mil laut di utara Utqiagvik, Alaska. Lokasi ini juga sekitar 130 mil laut di dalam ECS AS.

"AS memiliki hak eksklusif untuk melestarikan dan mengelola sumber daya hayati dan nonhayati di ECS-nya," kata Penjaga Pantai dalam siaran pers resmi dikutip Selasa (29/7/2025).

Sebuah pesawat C-130J Hercules dikerahkan untuk memantau kapal tersebut, dan foto Xue Long 2 telah dirilis. Laksamana Muda Bob Little, komandan Distrik Arktik Penjaga Pantai AS, mengatakan bahwa badan tersebut tetap waspada terhadap aktivitas kapal asing.

"Penjaga Pantai AS, bersama mitra dan badan lainnya, dengan waspada memantau dan merespons aktivitas kapal pemerintah asing di dalam dan di dekat perairan AS untuk mengamankan integritas teritorial dan mempertahankan kepentingan kedaulatan dari aktivitas negara yang merugikan," ujarnya.

ECS terletak lebih dari 200 mil laut dari garis pantai AS. Fakta itu memberikan hak kedaulatan kepada AS untuk melestarikan dan mengelola sumber daya hayati dan nonhayatinya berdasarkan hukum maritim internasional.

Militer Kanada juga telah melacak kapal tersebut awal pekan ini. Seorang juru bicara Pusat Operasi Gabungan Kanada mengatakan bahwa kapal tersebut tidak berada di perairan teritorial Kanada.

"Pesawat pengintai CP-140 Aurora yang berbasis di Alaska sedang memantau pergerakannya," tuturnya.

Pendeteksian ini terjadi beberapa hari setelah AS melacak empat pesawat militer Rusia di dalam Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska. Ini adalah wilayah udara internasional yang mewajibkan pesawat untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri demi tujuan keamanan.


(tps/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: China Kerahkan Kapal Perang, Kelilingi Australia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular